Berita Viral

Viral Wisatawan Telaga Sarangan Dimarahi Emak-emak Pemilik Warung Karena Jajan Pecel Keliling

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIMARAHI PEDAGANG - Tangkapan layar video berdurasi 58 detik dimana pengunjung Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dimarahi emak emak pemilik warung. Wisatawan itu kena marah karena beli pecel di pedagang keliling.

TRIBUNJATENG.COM - Media sosial tengah diramaikan dengan video wisatawang di Telaga Sarangan Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang dimarahi pedagang.

Wisatawan wanita itu dimarahi pedagang karena membeli makanan dari penjaja keliling, bukan warung milik pedagang tersebut.

Dalam video yang beredar, wisatawan itu mencoba menjelaskan, namun pedagang justru terus mengomel dengan nada tinggi.

Hal itu terlihat dari video berdurasi 58 detik yang menyebar di media sosial.

Baca juga: Ikuti Tren TikTok Kibarkan Bendera One Pice, Pemuda Asal Tuban Didatangi Aparat: Suka Banget Anime

Baca juga: Nasib Pak Guru Viral Memukul Kepala Siswa, Kini Tak Lagi Bisa Mengajar

Baca juga: 2 Orang Tewas dan 6 Luka-Luka Akibat Truk Tangki Air Rem Blong

Dalam video yang kini mencuri perhatian, terlihat seorang pengunjung berbaju merah muda bersitegang dengan pemilik warung di sisi telaga.

Masalah bermula saat pengunjung membeli nasi pecel dari pedagang keliling yang biasa mondar-mandir di tepi telaga.

Seketika kenikmatan udara sejuk dengan pemandangan danau yang memesona di kaki Gunung Lawu, berubah panas.

Dengan nada tegas, pemilik warung menegur karena pedagang keliling tersebut berhenti melayani pembeli.

"Ini sudah peraturannya, pedagang keliling enggak boleh berhenti!" ujar ibu pemilik warung.

Ia juga mengaku mengusir pedagang keliling tersebut setelah melayani pembeli.

Si pengunjung berbaju merah muda tersebut ternyata tak tinggal diam.

"Dia berhenti karena melayani kami!" bantahnya, membela pedagang nasi pecel.

Suasana pun memanas.

Pemilik warung bersikukuh bahwa keberadaan pedagang keliling mengganggu usaha warungnya.

"Kasihan yang buka warung," kata dia ketus, mengutip Kompas.com.

Menanggapi video viral ini, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, Eka Radit, memberikan penjelasan menarik.

Ternyata, Telaga Sarangan bukan hanya destinasi wisata, tapi juga rumah bagi sekitar 4.000 pelaku usaha.

Mereka mulai dari tukang perahu, penunggang kuda, tukang foto, hingga pedagang sate dan nasi pecel keliling.

Namun, soal 'aturan' yang melarang pedagang keliling berhenti?

Eka menegaskan bahwa tidak ada aturan resmi dari pemerintah daerah terkait hal ini.

"Sarangan itu menyatu dengan permukiman," ujar Eka melalui sambungan telepon, Sabtu (2/8/2025).

"Banyak kelompok usaha di sini, dan enggak semuanya diatur secara formal. Banyak yang berdasarkan kesepakatan bersama," tambah dia.

Artinya, 'peraturan' yang disebut pemilik warung kemungkinan besar adalah kesepakatan tak tertulis di antara pelaku usaha lokal untuk menjaga keseimbangan rezeki.

Di tahun 2024 lalu, seorang wisatawan juga pernah mengeluh saat beli makanan di Telaga Sarangan, hingga viral di media sosial.

Ia mengeluh soal harga santapan yang terlampau mahal menurutnya.

Saat membayar di kasir, ia kaget tahu harganya mahal dan habis Rp225 ribu.

Diketahui, keluhan tersebut viral setelah diunggah di akun TikTok @aldivochannel.

Dalam unggahan tersebut, wisatawan mengeluhkan harus membayar sebesar Rp225.000.

Ia mengaku beli tiga porsi nasi goreng, satu porsi capcay, tiga es jeruk, dan satu es teh di sebuah rumah makan.

"Hati-hati makan di warung Telaga Sarangan karena harganya mahal dan tidak wajar," demikian tertulis dalam unggahan tersebut.

Hingga Kamis (6/6/2024), video tersebut telah mendapatkan respons dari 37.000 netizen.

Adapun Kompas.com kemudian menghubungi wisatawan bernama Bagus Aldivo yang merupakan warga Blitar, Jawa Timur.

Bagus Aldivo mengaku, peristiwa ini terjadi pada Jumat (31/5/2024), saat ia berkunjung ke Telaga Sarangan bersama dua rekannya.

Kemudian mereka membeli makanan di sebuah tempat makan.

"Ternyata itu rumah makan yang sempat viral, saya enggak mau nyebut rumah makannya karena nggepuk (memberi harga mahal) pembeli.

Awalnya saya tidak tahu kalau itu rumah makan yang sempat viral," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/6/2024).

Yang Bagus Aldivo keluhkan adalah tidak adanya rincian harga di bon saat dia membayar makanan yang dipesannya.

"Saat bayar saya ditanya nambah apa, saya bilang kerupuk, kemudian pemilik rumah makan langsung menjumlah Rp225.000 tanpa ada rinciannya."

"Setelah saya keluar saya nanya kepada pengunjung lain, ternyata itu rumah makan yang viral kemarin," ucap dia.

Bagus Aldivo mengaku, sudah enam kali mengunjungi Telaga Sarangan, bahkan sempat menginap selama enam hari di salah satu hotel di Sarangan.

Selama itu pula, dia tidak pernah bermasalah dengan harga makanan di rumah makan lainnya.

Dia berharap, tidak ada lagi pengunjung Telaga Sarangan mengalami hal seperti yang dia alami.

"Semoga kejadian ini tidak dialami oleh pengunjung lainnya," kata Bagus Aldivo.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, Joko Trihono, pun memberikan penjelasan mengenai kejadian ini.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan melalui PHRI yang menaungi pengusaha restoran dan rumah makan di Telaga Sarangan.

Hal itu menindaklanjuti video viral berisi keluhan wisatawan Telaga Sarangan pada harga makanan di tempat wisata tersebut.

Dia berharap, rumah makan yang ada di Telaga Sarangan menjual makanan dengan harga wajar.

"Kami sudah berikan surat pembinaan kepada PHRI dan PHRI sudah meneruskan kepada yang bersangkutan.

Kita harapkan rumah makan yang ada di Sarangan menjual dengan harga wajar," ucapnya.

Joko Trihono berharap, wisatawan di Telaga Sarangan juga memastikan menu dan harga yang disajikan rumah makan.

"Kita harap pengunjung memastikan harga yang tertera di menu, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," tandasnya.

 Wisatawan keluhkan harga makanan di Telaga Sarangan mahal, habis Rp225 ribu (YouTube/Kompas.com)
Kendati di balik berbagai keriuhannya, Telaga Sarangan tetap memikat dengan pesonanya.

Danau alami seluas 30 hektar yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, menawarkan udara sejuk bersuhu 15-20 derajat Celsius.

Lokasi ini juga terkenal dengan pemandangan Gunung Lawu, dan beragam aktivitas seru seperti naik perahu atau berkuda.

Belum lagi kuliner Telaga Sarangan yang menggoda, termasuk sate kelinci dan nasi pecel yang jadi favorit pengunjung.

Pedagang keliling seperti penjual nasi pecel di atas memang jadi bagian dari daya tarik Telaga Sarangan.

Hal ini memberikan kemudahan bagi wisatawan yang ingin jajan tanpa harus mampir ke warung.(*)


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

Berita Terkini