Berita Batang

Kesbangpol Batang Dorong Strategi Pentahelix Antisipasi Gesekan Ormas

Penulis: dina indriani
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSIALISASI - Badan Kesbangpol Kabupaten Batang sosialisasikan potensi konflik antar ormas dan strategi antisipasinya, di Cafe Penarak Ceko, Selasa (5/8/2025). Kepala Kesbangpol Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata menegaskan perlunya pendekatan preventif dalam meredam potensi gesekan antar ormas.

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pemkab Batang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi antisipasi potensi konflik antar organisasi masyarakat (ormas) di Cafe Penarak Ceko, Desa Cepokokuning.

Langkah ini ditempuh menyusul insiden bentrokan dua ormas di Pemalang.

Yakni Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Bupati Faiz Siapkan Rotasi Pejabat Batang, Seleksi Berdasar Kompetensi Tak Ada Jual Beli Jabatan

Baca juga: Bupati Faiz Dorong ASN Batang Inovatif dan Tak Konsumtif Usai Terima SK

Bentrokan terjadi saat pengajian yang dihadiri Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan.

Beberapa peserta kegiatan dilaporkan mengalami luka-luka.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata menegaskan perlunya pendekatan preventif dalam meredam potensi gesekan antar ormas.

"Tren nasional sangat mempengaruhi kondisi daerah."

"Kalau ada konflik di tingkat nasional, kami di daerah harus bersiap untuk mengantisipasi agar tidak meluas," ujar Agung, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, Pemkab Batang mengadopsi strategi pentahelix sebagai upaya komprehensif dalam mencegah konflik sosial.

Strategi tersebut melibatkan kolaborasi antara unsur pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat.

"Bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh anak bangsa yang ada di Kabupaten Batang turut serta menjaga kondusivitas," tambahnya.

Baca juga: Konser Denny Caknan Pasar Rakyat Batang Sukses Tanpa Ricuh, Bupati Faiz Janjikan Konser Meriah Lagi

Baca juga: Tegas Tanpa Kompromi, Polres Batang Bakal Bubarkan Jika Konser Pesta Rakyat Denny Caknan Ricuh

Agung menyebutkan, potensi konflik bisa muncul sewaktu-waktu.

Oleh karena itu, diperlukan sistem deteksi dini yang aktif.

"Gesekan antar ormas kadang muncul sebagai akumulasi persoalan yang tidak terselesaikan."

"Maka harus ada upaya untuk meredam sejak awal," tegasnya.

Halaman
12

Berita Terkini