TRIBUNJATENG.COM, PATI — Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, Riyoso, angkat bicara mengenai tindakannya yang memerintahkan Satpol PP Pati menyita air mineral donasi masyarakat untuk aksi demonstrasi 13 Agustus.
Dia mengatakan, hal itu demi mempersiapkan area dan rute yang bakal dilintasi Kirab Boyongan Hari Jadi Ke-702 Kabupaten Pati.
Menurut Riyoso, hal ini agar acara kirab lima tahunan sekali tersebut nantinya dapat berjalan aman, lancar, dan kondusif.
Baca juga: Ricuh! Massa Aksi Tolak Kenaikan Pajak PBB-P2 Saling Bentak dan Saling Tantang dengan Plt Sekda Pati
Riyoso juga menegaskan apa pihaknya lakukan sudah sesuai prosedur, di mana Satpol PP sudah dilengkapi surat tugas resmi.
“Ini, kan, sudah tanggal 5. Tanggal 6–7 Agustus ada acara Kirab Boyongan. Maka tadi kami amankan dan tertibkan dulu. Bukan melarang demo, tapi demi keteraturan tempat dan waktu,” ujar Riyoso, Selasa (5/8/2025).
Dia menegaskan, aspirasi masyarakat tetap dihargai, namun harus tertib agar tidak memicu provokasi.
Riyoso menegaskan pula bahwa Pemkab Pati tidak mempermasalahkan aksi unjuk rasa masyarakat memprotes kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang rencananya bakal digelar 13 Agustus 2025.
Namun, ia mengingatkan agar kegiatan tersebut dilakukan dengan santun dan tidak menimbulkan gesekan.
“Kami menghargai aspirasi masyarakat soal PBB-P2. Tapi narasi-narasi provokatif seperti ‘pembohong’ atau ‘penipu’ itu bisa memicu ketegangan. Jangan sampai menimbulkan konflik antara pendukung dan yang kontra terhadap kebijakan pemerintah,” ujar dia.
Hingga saat ini, kata dia, Pemkab Pati mencatat sudah ada lebih dari 35 desa yang melunasi PBB-nya.
Riyoso menegaskan, bagi masyarakat yang merasa keberatan membayar PBB, tersedia mekanisme pengajuan keringanan yang bisa diajukan secara prosedural.
“Kalau merasa keberatan, bisa mengajukan keringanan dengan kewajaran," pungkas dia.
Sebelumnya, Riyoso sempat saling berkonfrontasi hingga saling bentak dengan massa penggalang donasi aksi demo 13 Agustus.
Dia menyambangi posko penggalangan donasi Masyarakat Pati Bersatu di luar pagar sebelah barat Kantor Bupati Pati, kawasan Alun-Alun Pati, tepatnya di bawah videotron.
Riyoso memerintahkan Satpol PP mengangkut ratusan dus air mineral yang ditumpuk-tumpuk memanjang ke timur oleh massa penggalang donasi.
Baca juga: Survei IPMAFA Ungkap 98 Persen Warga Pati Keberatan Kenaikan PBB 250 Persen
Penyitaan air mineral donasi warga pun memicu kemarahan massa simpatisan demo.
Mereka lalu menggeruduk Markas Satpol PP Pati, menuntut barang yang disita dikembalikan.
Setelah proses debat cukup panjang, akhirnya ratusan dus air mineral dikembalikan pada massa aksi. (mzk)