Berita Wonosobo

Bendera One Piece Banyak Dicari, Pedagang Musiman di Wonosobo Pilih Tak Jual karena Risiko

Penulis: Imah Masitoh
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENJUAL BENDERA - Penjual bendera musiman mulai bertebaran di pinggir jalanan Wonosobo, Kamis (7/8/2025). Kendati banyak calon pembeli yang bertanya bendera One Piece pedagang lebih memilih fokus menjual bendera merah putih biasa, umbul-umbul, dan background garuda yang biasa dijual.

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Meski bendera One Piece tengah viral dan banyak diminati, sejumlah pedagang bendera musiman di Wonosobo memilih untuk tidak menjualnya. 


Bukan tanpa alasan, para pedagang mengaku enggan mengambil risiko karena penjualan bendera tersebut berpotensi menimbulkan konflik.


Salah satu pedagang bendera asal Garut, Ali Syaiful (25) mengaku lebih memilih fokus menjual bendera merah putih dan atribut kemerdekaan lainnya kendati banyak warga yang menanyakan bendera One Piece ini.


"Yang tanya ada, cukup banyak tapi saya ngga jual. Sebenarnya kalau bendera One Piece itu nggak terlalu ngefek ke penjualan bendera biasa. Yang ngefek itu penjualan dari online," ujarnya saat ditemui tribunjateng.com


Pedagang asal Garut yang mulai berjualan di Wonosobo sejak 25 Juli ini mengaku sudah tiga tahun datang ke kota ini khusus untuk berjualan bendera menjelang 17 Agustus.


Ali mengatakan, permintaan terhadap bendera One Piece memang ada, tapi dirinya tidak berani menyediakan. 


“Banyak yang tanya, kemarin kita juga ada yang cek barang dagangan kita, tapi emang kita tidak membawanya,” jelasnya.


Ia menambahkan, di Jawa Barat rekan-rekannya justru ramai menjual bendera One Piece, bahkan sambil live TikTok. 


Namun ia enggan ambil risiko meski harga jual bendera One Piece cukup menjanjikan. 


"Kalau bendera One Piece memang lebih mahal karena disablon kan kisarannya bisa Rp40-50 ribu, tapi ya itu tadi, musiman dan berisiko," ujarnya.


Senada dengan Ali, pedagang bendera musiman lainnya di Wonosobo, Ahmad Solihudin juga menyebut bahwa meskipun tren One Piece sempat viral, ia tidak tertarik menjualnya secara langsung. 


"Untungnya memang lebih besar, dari sananya Rp10 ribu bisa dijual Rp25-30 ribu. Tapi kan resikonya juga besar. Males lah kalau harus urusannya sama aparat, mending jual bendera biasa saja,” kata Ahmad.


Menurut Ahmad, permintaan bendera One Piece cukup banyak terutama datang dari sopir-sopir truk.


Namun ia sendiri lebih memilih fokus menjual bendera merah putih biasa, umbul-umbul, dan background garuda dengan kualitas unggulan.


Meski begitu, Ahmad mengakui penjualan tahun ini belum seramai tahun-tahun sebelumnya. 

Halaman
12

Berita Terkini