Dia menyarankan kepada pemerintah adalah mengimbau masyarakat agar identitas Negara berupa bendera Merah Putih tetap di atas lambang/bendera lainnya.
"Sebagai pengambil kebijakan, pemerintah dapat bersikap reflektif dan responsif atas kritikan dan kekecewaan masyarakat. Bukan menakut-nakuti masyarakat dengan potensi pidana atau makar," tandasnya.
Tentara dan Polisi Paksa Warga Hapus Mural One Piece
Logo bajak laut Shirohige dari serial One Piece tengah menjadi perbincangan.
Selain pengibaran bendera oleh sopir truk berbuntut pelarangan, mural dengan gambar serupa juga berujung pada penghapusan.
Supriyanto, ketua Karang Taruna Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, tidak menyangka gambar logo bajak laut Shirohige di jalanan kampungnya bakal menuai persoalan.
Baca juga: Respons Berbeda Pejabat di Kota Semarang Soal Pengibaran Bendera One Piece: Itu Tidak Boleh
Dia didatangi tentara, yang memintanya untuk menghapus mural One Piece tersebut.
Pada Minggu (3/8), saat Supriyanto sedang tidur, ia didatangi aparat dan meminta untuk menghapus gambar tersebut.
"Lalu saya tanya, ‘Memang ada masalah apa, Pak?’ Dari pihak berwajib bilangnya, sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," kata Supriyanto, Senin (4/8).
Setelah itu, Supriyanto sendiri yang menghapus gambar tersebut.
Dia menutup kembali gambar One Piece dengan cat putih sisa malam sebelumnya.
Video penghapusan mural One Piece di Sragen viral di grup Whatsapp (WA), Senin.
Dalam video berdurasi sekitar 20 detik itu, seorang pria sedang menghapus logo bajak laut yang mirip dengan logo bajak laut Shirohige dalam serial anime One Piece.