"Bayar bunganya dulu di awal," jelas Early.
"Ya udah lah, ini yang terjadi," sambungnya.
Early akhirnya menggunakan uang tabungan yang awalnya disimpan untuk masa tua demi melunasi cicilan KPR.
"Tabungan yang aku punya, aku abiskan, aku lunasi dulu rumah," ucap Andhara Early.
"Biarpun pulang dari situ lihat rekening di ATM (menangis), yang penting rumah lunas," ujarnya lagi sambil tertawa.
Keputusannya itu juga berimbas pada putranya yang tinggal di asrama.
Early meminta agar putranya bisa berhemat dan mangatur uang saku dengan baik.
Andhara Early juga harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Termasuk saat Andhara Early memutuskan untuk menjadi driver antar jemput anak sekolah dan berjualan makanan di kantin sekolah putrinya.
"Alhamdulillah, kalau kita niat, ada aja kerjaan," tutur Early. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com