Tiwi menolak dengan halus karena tidak memiliki dana sebesar itu.
17–18 Juli 2025
Aditya mulai merencanakan tindakan kejahatannya: dia membuat duplikat kunci rumah dinas tempat Tiwi tinggal bersama calon istrinya, Almira, dan mulai menyelinap masuk serta mengintai korban.
Tiwi terakhir melakukan absensi kantor pada 18 Juli.
19 Juli 2025 (Pagi)
Aditya menyergap Tiwi di kamarnya, mengikat tangan dan kaki korban, lalu melakukan pelecehan seksual dengan memaksa korban melakukan oral seks.
Setelah itu, dia meminta akses ke rekening Tiwi, mencuri total sekitar Rp 89 juta including penarikan Rp 38 juta dan pencairan pinjaman online atas nama Tiwi.
Tiwi kemudian dibekap dengan bantal hingga meninggal.
"Total uang milik korban yang berhasil diambil pelaku sekitar Rp 89 juta," kata Ipda Habiem Ramadya.
21–26 Juli 2025
Aditya mengajukan cuti atas nama Tiwi dari tanggal 21–25 Juli 2025 melalui pesan di ponselnya.
Pada 26 Juli 2025, ponsel korban sempat membalas chat dengan gaya yang dianggap tidak biasa oleh rekan kerja.
"Pengajuan cuti di kantor BPS dan membalas pesan di handphone itu dilakukan oleh pelaku. Karena 19 Juli korban sudah meninggal." katanya.
27 Juli 2025
Aditya menikahi Almira di Ternate—meskipun jenazah korban belum ditemukan.