Menurut Duwik, para pedagang asongan memilih pulang karena dagangan tidak laku dan situasi Pati sudah tidak kondusif.
"Saya dari malam, banyak tidak laku, ricuh juga.
Mata saya masih perih ini kena gas," tutup dia.
Hal serupa juga diungkapkan Bowo, pedagang asongan yang baru berjualan di Pati.
Meski sempat tak percaya karena tidak melihat wajah dan kejadian langsung, namun secara fisik mirip dengan rekannya.
"Dari bayanganku 60 persen, tidak berani memastikan.
Tapi dari segi pria nyantol, perempuan tepar, mirip temanku.
Sedangkan yang jaket (silver dikenakan cowok), tadi sosisnya tidak sosis itu bentuknya beda, biasanya kecil," ungkap Bowo.
Dia juga mengaku kelelahan karena belum tidur, karena berdagang di Pati sejak malam.
"Saya sama belum tidur," ujar dia.
Meskipun secara fisik mirip dengan rekannya, Bowo berharap bukan temannya Fajri yang terlibat kecelakaan hingga meninggal dunia.
"Ciri-ciri hampir sama, moga-moga tidak ya, itu cs saya kental," tutup dia.
Data KTP elektronik yang diterima Kompas.com, korban perempuan atas nama Sri Suwarti, warga Tanjung Mas, Semarang Utara, pekerjaan buruh harian lepas.
Awak media sudah menghubungi Kanit Gakkum Satlantas Polres Demak terkait kronologi kecelakaan di Pantura Karanganyar.
Namun, yang bersangkutan masih menunggu data lengkap dari olah TKP yang dilakukan petugas. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Kelelahan, Pedagang Asongan Demo Pati Meninggal Tabrak Truk Dump di Demak"
Baca juga: Alat Berat Pemasang Paku Bumi Timpa Kamar saat Niken dan Anaknya Tertidur Pulas