Atas kejadian itu, Bupati Arief Rohman bersama Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, Dandim 0721 Blora, BPBD, Satpol PP dan Damkar, serta BAZNAS, Senin (18/8/2025) pagi, turun langsung meninjau lokasi kejadian.
“Atas nama pemerintah dan pribadi, kami prihatin dengan kejadian ini. Kami mengucapkan belasungkawa sedalam dalamnya kepada korban yang meninggal, semoga husnul khotimah” ungkap Bupati Arief.
Bupati Arief menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Kementerian ESDM, SKK Migas, serta Gubernur Jawa Tengah.
“Prioritas utama kita adalah memadamkan api dan memastikan warga sekitar dalam kondisi aman. Sebagian warga sudah kita ungsikan untuk menghindari risiko lebih lanjut. Termasuk mendirikan dapur umum untuk pengungsi,'' tegasnya.
Sementara itu, lanjut Bupati Arief, dukungan penanganan juga datang dari Pertamina dan SKK Migas.
Kedua institusi ini menurunkan bantuan teknis untuk memadamkan api, termasuk menyarankan metode pengurugan sumur dengan tanah menggunakan bantuan eskavator dan pantauan drone agar lebih efektif.
Selain itu, BPBD bersama Damkar berupaya memutus aliran limbah minyak guna mencegah api merambat lebih jauh.
Dikemukakan, Pemkab Blora melalui BAZNAS dan Dinas Sosial P3A telah menyalurkan bantuan bagi keluarga korban dan warga terdampak. Tenda pengungsian dan dapur umum disiapkan di balai desa untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
''Sementara ini warga mengungsi di rumah kerabatnya. Semoga musibah ini cepat selesai,” pungkas Bupati.
Pada bagian lain, Bupati Arief mengingatkan agar pengelolaan sumur minyak masyarakat tetap memperhatikan aspek legalitas dan keselamatan.
Baca juga: Sejak 1893 Blora Jadi Pusat Pengeboran Minyak Mentah, Kini Dikejutkan Tragedi Kebakaran Sumur
“Lahan masyarakat, jadi memang bisa dikata ini sumur masyarakat yang belum legal. Kami menghimbau agar masyarakat menahan diri, menunggu izin resmi sesuai Permen 14 Tahun 2025. Apalagi lokasi sumur ini berada di tengah pemukiman, sangat rawan terhadap bahaya,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyatakan, atas kejadian di Dukuh Gendono itu, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi.
“Setelah api padam, tim Labfor Polda Jateng akan melakukan penyelidikan mendalam. Kami bersama Forkopimda juga sudah berkoordinasi untuk memperketat pengawasan aktivitas sumur masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang,” tandas Kapolres Wawan.(Iqs)