Kebakaran Sumur di Blora

Kebakaran Sumur Minyak di Blora Belum Padam, Pertamina Fokus Tutup Titik Api Pakai Tanah

Penulis: Raf
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBAKARAN MINYAK - Kebakaran Sumur Minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, sampai Senin (18/8/2025) belum bisa dipadamkan.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pertamina EP Cepu, turut terjun ke lapangan untuk membantu pemadaman api kebakaran di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

HSSE Pertamina EP Cepu, Indra Firmanuddin, mengatakan langkah-langkah penanganan kebakaran sumur minyak tersebut.

Baca juga: Pertamina Jelaskan Kendala Pemadaman Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora

"Sementara kami akan melakukan upaya pendinginan area sekitar, karena daerah sini cukup panas ya dan juga dekat dengan warga sekitar. Ada tanaman kemudian juga ada perumahan-perumahan. Itu yang pertama kali kami lakukan," jelasnya, saat ditemui di area lokasi kebakaran, Senin (18/8/2025).

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan langkah selanjutnya yang akan dilakukan yakni dengan memutus mata rantai api yang ada.

"Tadi juga kita sampaikan Pak Bupati bahwa penanganan selanjutnya adalah kita memutus mata rantai namanya segitiga api. Jadi, kalau segitiga api itu, ada panas, ada bahan yang mudah terbakar dan juga oksigen. Yang kita mau upayakan adalah dengan mengurangi oksigen yang ada."

"Jadi, nanti kita akan menggunakan apa namanya tanah sebagai media untuk menutup titik sumur ini karena sumur ini kan dibuat tidak standar ya," jelasnya.

KEBAKARAN MINYAK - HSSE Pertamina EP Cepu, Indra Firmanuddin, saat ditemui di area lokasi kebakaran Sumur Minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Senin (18/8/2025).

Pihaknya berharap, kadar gas segera menurun. Sehingga bisa memudahkan untuk pemadaman api.

"Selanjutnya kita akan lihat semoga kadar gasnya ini dapat kita  eliminir, kita hilangkan sehingga api bisa kita padamkan secara cepat dan juga tidak menimbulkan bahaya ke tempat yang lain," jelasnya.

Adapun untuk kesulitan dalam pemadaman api, dikarenakan sumur minyak yang dikerjakan tidak sesuai standar.

"Tadi karena memang sumur yang dikerjakan ini tidak standar ya. Tidak ada kepala sumurnya, tidak ada tools atau peralatan yang bisa kita matikan dari sumur dari gas tersebut."

"Oleh karenanya kami akan mengupayakan dengan langkah tadi untuk menutup dengan menggunakan media tanah," jelasnya.

Pihaknya menargetkan pemadaman api bisa diselesaikan pada hari ini.

"Mudah-mudahan insyaallah kita usahakam hari ini sudah selesai ya dengan kerja sama yang baik dengan kawan-kawan dan juga rekan-rekan kita yang ada di lapangan. Semoga ini bisa kita selesaikan dengan baik sesuai dengan rencana yang kita harapkan," paparnya.

Sebagai informasi, ada 50 KK yang mengungsi. 

Kebakaran sumur minyak menewaskan tiga orang, dan dua orang warga dirujuk ke Rumah Sakit Yogyakarta, karena mengalami luka bakar.

Baca juga: Bupati Arief Rohman Buka Suara Terkait Kebakaran Sumur Minyak di Blora: Ini Lahan Warga

Kebakaran sumur minyak terjadi Minggu (17/8/2025) siang, dan hingga Senin (18/8/2025) siang, api belum berhasil dipadamkan.

Saat ini tim gabungan dari damkar, BPBD, pihak kepolisian, TNI, masih berjaga di lokasi. Berjaga-jaga agar tidak merembet ke ke rumah-rumah warga.

Berdasarkan pantauan di lokasi, di pemukiman padat penduduk, juga tampak ada beberapa titik sumur minyak.

BUPATI TAKZIAH - Bupati Blora Arief Rohman saat takziah dan memberikan santunan ke keluarga korban kebakaran sumur minyak di Blora, Senin (18/8/2025).

Bupati Tinjau Lokasi

Bupati Blora, Arief Rohman bersama Forkompimda tinjau lokasi pengeboran sumur minyak yang terbakar di  Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, yang menelan tiga korban jiwa, Senin (18/8/2025).

Kedatangan Bupati Arief selain takziah juga memberikan santunan kepada warga terdampak. 

Termasuk sampaikan pesan berikut langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemkab bersama sejumlah pihak untuk segera menghentikan kebakaran sumur minyak itu. 

Kebakaran sumur minyak yang dikelola masyarakat itu, terjadi  Minggu  (17/8/2025) siang sekitar pukul 12.30 WIB, dan  merenggut tiga korban jiwa.  Suasana duka benar-benar menyelimuti Dukuh Gendono, pasca terjadinya kebakaran sumur minyak. 

Dimana dalam musibah itu, telah  merenggut tiga korban jiwa, masing-masing,  Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50). 

Tidak hanya itu, juga ada dua korban luka lainnya, yakni, Yeti (27) bersama anak balitanya, yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RS Sardjito, Yogyakarta. Diinformasikan  dalam kondisi kritis.

Selain menelan korban jiwa, kebakaran juga mengakibatkan satu rumah rusak berat dan tiga rumah rusak sedang. Sejumlah ternak, diantaranya enam ekor sapi dan tiga ekor kambing, berhasil diungsikan. 

Hingga Senin siang (18/8/2025) pukul 11.30 WIB, kobaran api masih menyala dengan kepulan asap hitam membumbung tinggi di atas pemukiman warga.

Sesuai laporan Sekretaris BPBD Blora, Mulyowati, kebakaran bermula dari aktivitas pengeboran yang diduga memicu percikan api. 

“Sekitar pukul 11.30 sempat terjadi ledakan, memunculkan percikan yang langsung menyambar ke rumah warga. Bu Tanek meninggal seketika, disusul dua korban lainnya,” jelasnya. 

Sedikitnya 50 kepala keluarga kini terpaksa mengungsi untuk sementara waktu.

Atas kejadian itu,  Bupati Arief Rohman bersama Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, Dandim 0721 Blora, BPBD, Satpol PP dan Damkar, serta BAZNAS, Senin (18/8/2025) pagi, turun langsung meninjau lokasi kejadian.

“Atas nama pemerintah dan pribadi, kami prihatin dengan kejadian ini. Kami mengucapkan belasungkawa sedalam dalamnya kepada korban yang meninggal, semoga husnul khotimah” ungkap Bupati Arief.

Bupati Arief menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Kementerian ESDM, SKK Migas, serta Gubernur Jawa Tengah. 

“Prioritas utama kita adalah memadamkan api dan memastikan warga sekitar dalam kondisi aman. Sebagian warga sudah kita ungsikan untuk menghindari risiko lebih lanjut. Termasuk mendirikan dapur umum untuk pengungsi,'' tegasnya.  

Sementara itu, lanjut Bupati Arief, dukungan penanganan juga datang dari Pertamina dan SKK Migas.

Kedua institusi ini menurunkan bantuan teknis untuk memadamkan api, termasuk menyarankan metode pengurugan sumur dengan tanah menggunakan bantuan eskavator dan pantauan drone agar lebih efektif.

Selain itu, BPBD bersama Damkar berupaya memutus aliran limbah minyak guna mencegah api merambat lebih jauh.

Dikemukakan, Pemkab Blora melalui BAZNAS dan Dinas Sosial P3A telah menyalurkan bantuan bagi keluarga korban dan warga terdampak. Tenda pengungsian dan dapur umum disiapkan di balai desa untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. 

''Sementara ini warga mengungsi di rumah kerabatnya. Semoga musibah ini cepat selesai,” pungkas Bupati.

Pada bagian lain, Bupati Arief mengingatkan agar pengelolaan sumur minyak masyarakat tetap memperhatikan aspek legalitas dan keselamatan. 

Baca juga: Sejak 1893 Blora Jadi Pusat Pengeboran Minyak Mentah, Kini Dikejutkan Tragedi Kebakaran Sumur

“Lahan masyarakat, jadi memang bisa dikata ini sumur masyarakat yang belum legal. Kami menghimbau agar masyarakat menahan diri, menunggu izin resmi sesuai Permen 14 Tahun 2025. Apalagi lokasi sumur ini berada di tengah pemukiman, sangat rawan terhadap bahaya,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menyatakan, atas kejadian di Dukuh Gendono itu, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi. 

“Setelah api padam, tim Labfor Polda Jateng akan melakukan penyelidikan mendalam. Kami bersama Forkopimda juga sudah berkoordinasi untuk memperketat pengawasan aktivitas sumur masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang,” tandas Kapolres Wawan.(Iqs)

 

Berita Terkini