“Kadang pulang minta uang orang tua baru balik ke medan perang. Saya tidak bisa, rumah saya di Semarang sudah dibakar,” ucapnya.
Kini, di usianya yang hampir satu abad, Sochib berpesan agar generasi muda menekuni pendidikan dan menjauhi narkoba.
“Sekarang sudah merdeka 100 persen. Majulah dengan belajar yang baik. Jangan sampai terpengaruh narkoba dan minuman keras. Itu merusak generasi,” ujarnya.
Jumlah Veteran Terus Menyusut
Ketua Markas Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Demak, Romadhon, menyebut jumlah veteran di Jawa Tengah kini menyusut drastis, dari sekitar 4.000 orang tinggal 500 orang.
Di Demak, tersisa 25 veteran, termasuk dua veteran pejuang kemerdekaan, yakni Sochib dan Khusen.
Namun, kesejahteraan para veteran dinilai belum sepenuhnya diperhatikan pemerintah.
Bantuan sosial yang dulu rutin, kini sudah tidak ada lagi.
“Rata-rata kehidupan mereka di bawah garis kemiskinan. Harapannya ada revisi UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran, supaya hak-hak terutama veteran perdamaian juga diperhatikan,” kata Romadhon. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com