"Khawatir rumah."
"Kalau terbakar, terus bagaimana nasib saya," jelasnya.
Sarsih berharap api kebakaran dari sumur minyak itu dapat segera padam, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa, tanpa ketakutan.
Sementara itu, TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri, mengatakan, untuk jumlah pengungsi saat ini ada 300 kepala keluarga (KK) atau 750 jiwa.
Warga diungsikan ke beberapa titik aman yang telah didirikan.
"Mereka kami ungsikan di beberapa rumah warga yang aman."
"Kami juga sudah dirikan tenda pengungsian di balai desa dan di lapangan voli untuk mereka para pengungsi," paparnya.
Sebagai informasi, kebakaran sumur minyak terjadi pada Minggu (17/8/2025) siang dan sampai hari ini, Selasa (19/8/2025) pukul 14.38, api masih belum bisa dipadamkan.
Proses pemadaman api terkendala cuaca di sekitar lokasi kebakaran, lantaran saat ini cuaca tidak mendukung, turun hujan disertai angin kencang. (*)
Baca juga: BREAKING NEWS, Awas Pohon Tumbang di Jalan Onggorawe Dekat Terowongan Tol Semarang-Demak
Baca juga: Sertijab Perwira Polres Kudus, Pesan AKBP Heru: Melayani Masyarakat Bukan Dilayani Jabatan
Baca juga: Bojan Hodak Sebut Gol Bodoh, Persib Bandung Kalah Dramatis di Stadion GBK Jepara
Baca juga: Siapakah Otak Penyiraman Air Keras Terhadap Ropiati? Polisi: Pelaku Eksekutor Tidak Kooperatif