Penjelasan Kepala Desa
Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, membenarkan kondisi keluarga Raya.
Ia menjelaskan kedua orangtua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental, sehingga hanya mampu merawat anaknya sebisanya.
“Kedua orangtuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” kata Wardi kepada awak media di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025).
Sebelum kondisinya memburuk, Raya sering hidup dalam keadaan tidak sehat, seperti bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.
Wardi menyebut, Raya juga menderita demam dan penyakit paru-paru, namun terkendala administrasi karena keluarga tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS.
Baca juga: Viral Tubuh Anak 3 Tahun di Sukabumi Dipenuhi Cacing, Sempat Kritis Sebelum Meninggal
“Cuma setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans. Pemerintah desa sudah tahunya sampai situ. Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar masuk klinik dan puskesmas,” tutur Wardi.
Raya kemudian dirawat selama sembilan hari dengan bantuan filantropi, tapi meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
“Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orangtuanya gak bisa kerja juga. Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu. Raya dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (mengalami keterbelakangan mental),” ujar Wardi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kisah Pilu Raya, Bocah 3 Tahun di Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ayah dan Ibu Sakit