Geger Kepala Bayi Putus saat Persalinan, Sang Ibu Selamat, Ini Kronologinya

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INSIDEN PERSALINAN: Foto ilustrasi bayi baru lahir. Sebuah kejadian proses persalinan seorang ibu di Sumatera Utara yang berakhir duka kepala bayinya putus menggegerkan publik. Dinas Kesehatan (Dinkes) ungkap fakta sebenarnya 

Pada saat memastikan denyut jantung janin, Bidan awalnya tak percaya kalau janin sudah tiada. Akhirnya dilakukan pemeriksaan detak jantung sebanyak 4 kali.

"Petugas kami melakukan pemeriksaan kehamilan teryata di situ dilakukan pemeriksaan denyut jantung janin sampai 4 kali bidan kami lakukan itu namun denyutnya sudah tidak terdengar lagi begitu.  Artinya bayi sudah meninggal di kandungan," tuturnya.

Keterangan tersebut kata Lisna ia dapat dari petugas Puskesmas Pinangsori yang berjaga pada hari itu.

"ini saya lakukan penyelidikan kepada petugas saya kepala puskesmas dokter bertugas bidan bertugas kami apa namanya cerita yang sejujurnya. Jadi info ini saya dapatkan berdasarkan audit dan investigasi," ucapnya. 

Petugas Puskesmas Pinangsori mengarahkan pasien untuk rujuk.

Namun,  pada saat itu, Pihak Puskesmas tidak memberitahu ke pasien maupun keluarga pasien  terkait janin tersebut sudah tidak bernyawa.

"Segeralah dilakukan itu, petugas kami arahkan rujuk ke  RSUD Pandan, Tapteng. Supaya di sana pertolongan persalinan agar bayi bisa di keluarkan dan ibu selamat. Namun keluarga menolak mentah-mentah, sampai empat  kali juga petugas kami menyarankan rujuk tapi tetap ditolak," tuturnya. 

Alasan petugas tak memberitahu kondisi janin yang sudah tidak bernyawa ke keluarga pasien karena semua dalam keadaan panik.

"Kalau ibunya tidak dikasih tahu takut makin drop pasien. Dan tidak diberitahu ke keluarga atau suami pasien  karena semua dalam keadaan panik," jelasnya.

"Petugas kami bilang, kalau ibu bertahan dirawat berarti kami  (Puskesmas) hanya bisa melakukan keselamatan ke ibu dengan cara pemberian tindakan persalinan yang sesuai dengan ANC atau  asuhan persalinan normal. Ini seharusnya tindakannya di  rumah sakit  yang harusnya  operasi untuk mengeluarkan bayi," jelasnya.

Setelah ada persetujuan, bidan tersebut langsung melakukan proses persalinan normal

"Ternyata dalam perjalanan proses pemberian tindakan itulah si bidan ini kan,  si mamak tidak bisa lagi mengejan.   Kemudian  kontraksi juga sudah enggak ada.

Jadi terpaksa lah si bidan mencari ide,  kiat mengeluarkan janin dengan cara mendorong dari perut.  Jadi satu orang mendorong dari perut satu orang menarik kepala," jelasnya. 

Insiden Persalinan

Momen haru terjadi saat proses persalinan, posisi bahu janin lengket di jalan lahir.

Kondisi bayi sendiri berat badannya sekitar 4,2 kg.
  
"Rupanya pada saat menarik kepala bahunya lengket di jalan lahir karena berat badannya juga sekitar 4,2  kg. beratnya ini tergolong besar dan gemuk begitu ya jadi pada saat kepala lahir bahu nyangkut ya.  Biasanya kan secara teori kalau bayi sudah meninggal dalam kandungan ya tekstur tulangnya itu agak lunak rapuh jadi diduga karena itu si bidan kita saat menarik, kepala terputus," ucapnya.

Halaman
123

Berita Terkini