TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Raut wajah Faedza Ahmad Al-Afghani (7), bocah berambut gimbal asal Kulonprogo, Yogyakarta, begitu bersemangat mengikuti prosesi ruwatan.
Dengan mengenakan pakaian adat serta ikat kepala putih khas upacara cukur rambut gimbal, ia tampak siap menyambut momen penting dalam hidupnya.
Ditemani ayahnya, Yoga Dwi Nugroho, Faedza diarak bersama tujuh bocah berambut gimbal lainnya menaiki delman menuju pelataran Candi Arjuna, Dieng lokasi sakral pelaksanaan ruwatan.
Baca juga: "Kental Banget Budayanya" Traveler Dieng Culture Festival 2025 Antusias Ikut Arak Bocah Gimbal
Ayah Faedza sedikit bercerita tentang awal mula rambut gimbal putranya muncul.
Rambut itu mulai tumbuh saat Faedza berusia enam bulan, disertai demam tinggi.
Yoga mengakui bahwa rambut gimbal ini adalah warisan dari garis keturunan istrinya.
"Anak saya lahir di Yogyakarta tapi memang ada keturunan gimbal dari mbah isteri saya. Dan anak sudah minta dipotong," ucapnya.
Seperti halnya anak-anak berambut gimbal lainnya, Faedza pun memiliki permintaan khusus sebelum rambutnya boleh dipotong.
"Memang dari anaknya sudah minta potong.
Terus beberapa waktu kita juga sowan ke sesepuh di Dieng Mbah Sumanto.
Kita koordinasi, ternyata anaknya sudah minta, ya sudah kita bawa ke sini.
Sebelum dipotong Faedza minta mobil remot," jelasnya.
Di tengah terik matahari dan udara dingin khas dataran tinggi Dieng, Faedza akhirnya duduk tenang di pelataran Candi Arjuna.
Rambut gimbalnya yang sudah menemaninya sejak bayi kini akan berpisah.
Bukan karena paksaan, melainkan permintaan dari dirinya sendiri.