Mudrikatun menegaskan jika pihaknya tidak hanya menangani kasus stunting melainkan juga mengantisipasi adanya stunting.
"Stunting kami tangani sampai tidak stunting yang belum stunting kami lakukan pencegahan melalui edukasi calon pengantin, kemudian ibu hamil, dan ibu bersalin harapannya bisa mengelola tata asih, asuh, dan asah bagi anak balitanya," ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan dengan catatanya yang diberikan oleh pemerintah pusat menjadi masukan untuk lebih baik lagi.
Ia yakin setelah melengkapi data yang kurang Pemkab Jepara bisa meraih Wistara.
"Alhamdhulilah mudah - mudahan kami bisa dapat Wistara.
Tadi ada catatan 18-20an catatan kurang lebih bisa diperbaiki sebagian dan sisanya di berikan waktu satu kali 24 jam untuk mengirimkan data kekurangnya," ucap Mas Wiwit sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan selain stunting ternyata kasus DB dan TBC di Kabupaten Jepara juga mendapatkan sorotan, sehingga Pemkab Jepara masih mengupayakan penanganan kasus.
"Tadi yang masih disoroti DB angka masih tinggi ada 3000an, dan TBC.Akan jadi perhatian kami bersama," ucapnya. (Ito)