Berita Semarang

Tak Boleh Lagi Parkir Bejubel, Dewan Minta Tindaklanjut Pemkot Tata Kota Lama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOTA LAMA SEMARANG - Berdasarkan data terbaru dari BPS https://jateng.bps.go.id/ sejumlah kabupaten dan kota mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ultimatum Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti terkait penertiban parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak sesuai aturan mendapat sorotan dari DPRD.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Widodo mendorong tindaklanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot). Pihaknya meminta Dinas Perdagangan segera melakukan penataan terhadap PKL tanpa mengabaikan hak mereka untuk tetap berusaha.

"Pedagang juga tetap perlu diberi ruang untuk berusaha, namun harus tertib dan sesuai aturan agar tidak merusak estetika kawasan bersejarah," kata Joko dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).

Selain itu, Joko Widodo menegaskan perlunya koordinasi lintas sektor. Dinas Perhubungan diminta menertibkan parkir liar yang kerap menimbulkan kesemrawutan. Dinas lain juga diharapkan ikut menjaga kebersihan dan fasilitas umum di sekitar Kota Lama.

“Komisi B siap mengawal program ini agar berjalan konsisten. Sinergi antara pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat mutlak diperlukan. Harapannya, Kota Lama bisa menjadi kawasan wisata yang nyaman, bersih, dan membanggakan bagi Kota Semarang,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Agustina menegaskan beberapa titik di kawasan Kota Lama akan dibersihkan dari parkir liar dan diarahkan sesuai aturan.

Hal itu diungkapkan Agustina saat melakukan kegiatan gowes bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Minggu (24/8).

Agustina menyampaikan, beberapa lokasi yang ditinjau akan menjadi prioritas pembenahan, termasuk pembangunan jembatan di sekitar Jalan Inspeksi yang berada dekat Klenteng Tay Kak Sie.

"Parkir harus ditata, tidak boleh berjubel. Beberapa kawasan juga tidak diperbolehkan untuk parkir. Harus dikembalikan seperti semula. Pedagang juga tetap harus rapi dan menjaga keindahan,” kata Agustina.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kawasan Kota Lama Semarang bisa kembali tertata rapi dan bersih, terutama karena kawasan ini mulai kembali ramai dikunjungi wisatawan.

“Saya ingin Kota Lama ini jadi rapi dan bersih kembali. Karena wisatawan sudah mulai datang, jadi kita harus sama-sama menjaga,” imbaunya. (idy)

Baca juga: Dinperinaker Blora Terima Aduan Pekerja Tiap Bulan, Didominasi Kasus PHK dan Gaji Telat

Baca juga: Apa Beda Tema WhatsApp dengan DIY Tema di GB WhatsApp?

Baca juga: Sosok Zaini, Pria Pamekasan Rela Bayar Rp 2,5 Juta Agar Digotong di Dalam Keranda dan Merasakan Mati

 

Berita Terkini