Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berkat Internet Stabil Telkomsel, UMKM Dejarumi Tumbuh Jadi Brand Inklusif Pemberdaya Disabilitas

Ari mengandalkan jaringan internet Telkomsel dan kartu Halo Telkomsel untuk mobilitasnya.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
PENGGUNA TELKOMSEL - Ari Nugroho, pelaku UMKM fashion asal Purwokerto, Jawa Tengah brand lokal yang mengusung misi sosial dan inklusi saat menunjukan My Telkomsel sebagai pelanggan, Sabtu (27/9/2025). Brand itu bernama Dejarumi, dan salah satu kunci keberhasilannya adalah akses internet stabil dari Telkomsel yang menunjang seluruh aktivitas digitalnya. 

Salah satu mitra Ari adalah Tatik (35), seorang penjahit tuna wicara yang kini aktif menjahit pakaian ready to wear untuk Dejarumi. 

Ari mengatakan meskipun Tatik adalah tuna wicara tidak merasa kesulitan dalam komunikasi. 

"Saya belajar bahasa isyarat juga, karena kalau bukan kita yang memberdayakan mereka, siapa lagi. 

Meskipun begitu Tatik mau belajar dan belajarnya lewat Youtube dengan menggunakan koneksi internet lancar Telkomsel," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Ia percaya, UMKM seharusnya tidak hanya mengejar untung, tapi juga menjadi wadah pemberdayaan sosial.

Tatik, yang kini dikenal karena jahitannya yang rapi, awalnya hanya bisa menggambar pola. 

Ia kemudian mengikuti kursus menjahit di lembaga pelatihan khusus dan akhirnya membuka jasa jahit di rumahnya di Baturraden.

"Saya kadang belajar di Youtube dan lewat imternet. 

Kalau jahitannya Mas Ari itu ready to wear, jadi ukuran baju sama semua, nggak perlu ukur badan satu-satu. 

Malah lebih gampang," ucap Tatik dengan bantuan juru isyarat.

Mengangkat konsep "Men’s Fashion Batik Ready to Wear Urban Contemporary”, Dejarumi menyasar pria aktif usia 25–55 tahun dengan desain yang memadukan gaya sporty dan smart casual.

"Segmennya pekerja muda aktif. 

Misalnya outer batik bisa dikombinasikan dengan kemeja, celana bahan, dan sneakers kesannya tetap rapi tapi nggak kaku," jelas Ari.

Harga produk Dejarumi cukup variatif, mulai dari kaus Rp155 ribu, hingga jaket atau outer antara Rp350 ribu sampai Rp1,5 juta. 

Dalam sebulan, ia bisa memproduksi sekitar 50 baju dengan omzet bulanan berkisar Rp20 juta hingga Rp30 juta.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved