Keracunan MBG
Satgas MBG Banyumas Ungkap Penyebab Siswa Keracunan
Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Banyumas menemukan sejumlah indikasi penyebab.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Banyumas menemukan sejumlah indikasi penyebab dugaan kasus keracunan massal yang menimpa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Bupati Banyumas yang juga Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti, mengungkapkan hasil sementara menunjukkan adanya masalah pada aspek higienitas dan kualitas air yang digunakan untuk memasak.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan dapur kurang higienis.
Baca juga: "Ini Penyambung Hidup" Kisah Ristrihanto di Kudus Bahagia Dapat Pengganti Kaki Palsu
Baca juga: Remaja 15 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Begini Kronologinya
Air yang digunakan juga dinilai kurang higienis juga," ujar Lintarti, kepada Tribubanyumas.com, Senin (13/10/2025).
Menurutnya, dapur penyedia makanan bergizi masih memperlakukan tempat kerja layaknya dapur rumah tangga.
Terutama tanpa penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat sebagaimana mestinya.
"Pihak dapur masih merasa seperti masak di rumah," katanya.
Menurutnya SOP dalam mengolah makanan harus prosedur.
Misalnya, petugas belum terbiasa mencuci tangan sebelum masuk dapur, atau masih mencampur perlengkapan pribadi dengan alat kerja
"Contohnya semua barang pribadi karyawan disimpan di loker masing-masing," jelasnya.
Selain itu, Dwi Asih menuturkan, seluruh pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dikumpulkan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk mengikuti penilaian dan pelatihan SOP pengolahan makanan.
"Semua pekerja dapur MBG sudah kami undang dan dilatih untuk memahami SOP.
Ada juga tes dan pemeriksaan laboratorium, salah satunya untuk SPPG Karanglewas," ujarnya.
Dari hasil sementara, Satgas menduga penyebab keracunan bisa berasal dari bahan makanan, kebersihan alat masak, hingga kesalahan dalam pengemasan (packing).
"Bisa karena bahan makanan, bisa dari orang yang memasak, atau alatnya.
Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Anak Kaget Makan Spageti, Ahli Gizi Undip: Cara Olahnya yang Salah |
![]() |
---|
22 Siswa SD Nglebak dan 41 Siswa SMPN 1 Tawangmangu Karanganyar Keracunan Seusai Santap MBG |
![]() |
---|
SMP Negeri 8 Salatiga Bohong Sebut Korban Sakit Massal Telah Pulang, Ternyata Masih Ada yang Dirawat |
![]() |
---|
Investigasi Keracunan Massal MBG Masih Berlangsung, Dua Dapur di Banyumas Masih Ditutup |
![]() |
---|
"Kami Prihatin" Respons Mendikdasmen Abdul Muti Saat Dengar Keresahan Tentang Keracunan MBG di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.