Essay Foto
Essay Foto: Budidaya Kepiting Cangkang Lunak Menguntungkan di Kutawaru Cilacap, Didukung Pertamina
Kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku), mengembangkan budidaya kepiting dengan cara sederhana.
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Budidaya kepiting selama ini identik dengan tambak-tambak kepiting yang memerlukan lahan luas dan dengan sistem pengairan air payau yang harus selalu terpantau.
Di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku), mengembangkan budidaya kepiting dengan cara sederhana.
Hebatnya, budidaya kepiting ini tidak memerlukan lahan yang luas. Tempat-tempat penggemukan ataupun pembudidayaan bibit kepiting menggunakan pot-pot plastik yang dijajar di area tambak.
Sedangkan untuk pengairan dialirkan menggunakan sistem aerator yang terhubung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sehingga oksigen di dalam air akan tetap terjaga untuk kelangsungan hidup kepiting-kepiting di dalamnya.
Dengan ditempatkan mengambang pada wadah-wadah pot plastik berlubang maka dapat dengan mudah dilihat kepiting-kepiting yang sudah gemuk atau sudah waktunya siap dipanen.
Di wadah pot plasik bewarna hitam yang disusun berjajar, ratusan kepiting cangkang lunak, yakni kepiting yang baru saja berganti cangkang, akan diambil dan dipanen.
Sistem budidaya kepiting dengan cara sederhana ini dapat dilakukan di manapun bahkan di halaman rumah. Selain hemat karena tidak memerlukan lahan luas, budidaya kepiting cangkang lunak hasilnya cukup menjanjikan.
Kepiting cangkang lunak dapat dijual dengan harga Rp130.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
Selain budidaya kepiting cangkang lunak, Kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku) juga menawarkan wisata kuliner yang dikenal akan hidangan kepiting yang lezat.
Wisata kuliner ini meraup omzet puluhan juta dalam sebulan. Tempat tersebut adalah Kampoeng Kepiting yang dikelola oleh Kelompok Masyarakat Mandiri Kutawaru di Jalan Nusa Sejati RT 03/RW04, Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Luar biasanya, Kampoeng Kepiting mendapatkan pasokan listrik menggunakan energi mandiri yang berasal dari tenaga matahari. Panel-panel surya terlihat terpasang di beberapa titik di tempat tersebut.
PT Kilang Pertamina Internasional Cilacap memberikan dukungan komprehensif bagi Kampoeng Kepiting, tidak hanya dengan inovasi teknologi budidaya kepiting cangkang lunak, tetapi juga melalui pembangunan infrastruktur energi terbarukan.
Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6.400 WP membantu memenuhi kebutuhan listrik untuk operasional budidaya dan penerangan, sehingga menghemat biaya listrik warga hingga Rp18 juta per tahun.
Kampoeng Kepiting berkembang menjadi destinasi wisata kuliner yang populer, menawarkan kepiting segar kepada pengunjung.
Selain mengembangkan budidaya kepiting cangkang lunak, program Mamaku juga mempromosikan pariwisata di Kutawaru dengan menjadikan Kampoeng Kepiting sebagai destinasi wisata kuliner yang populer.
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
Budidaya Kepiting Cangkang Lunak
Kepiting Cangkang Lunak
Cilacap
Pertamina
| Kronologi Pemuda Jadi Korban Begal di Kudus, Sempat Lari ke Permukiman Setelah Ditusuk |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 30 Oktober 2025: Hujan Ringan |
|
|---|
| Rincian Tarif Listrik Terbaru Kamis 30 Oktober 2025 Untuk Semua Golongan Pelanggan PLN |
|
|---|
| Daftar Motor dan Mobil Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU Pertamina per 30 Oktober 2025 |
|
|---|
| Resmi Berubah! Update Harga Bahan Bakar Minyak BBM Terbaru Kamis 30 Oktober 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.