Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Tembok Puskesmas Gumelar Banyumas Roboh, Lantai Belakang Menggantung Pelayanan Pindah ke Halaman

Pelayanan kesehatan di Puskesmas Gumelar, Kabupaten Banyumas, terganggu setelah tembok keliling bagian belakang

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
IST
TEMBOK PUSKESMAS - Kondisi tembok Puskesmas Gumelar, Kabupaten Banyumas roboh dan lantainya terlihat menggantung akibat pergeseran tanah, Selasa (11/11/2025). Pergeseran tanah mulai nampak sejak Minggu (9/11/2025). peristiwa tersebut terjadi di area belakang puskesmas yang berdiri di wilayah rawan gerakan tanah. 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS -  Pelayanan kesehatan di Puskesmas Gumelar, Kabupaten Banyumas, terganggu setelah tembok keliling bagian belakang bangunan roboh dan lantainya terlihat menggantung akibat pergeseran tanah

Pergeseran tanah mulai nampak sejak Minggu (9/11/2025).

Peristiwa tersebut terjadi di area belakang puskesmas yang berdiri di wilayah rawan gerakan tanah.

Akibatnya, dua ruang pelayanan di bagian paling belakang mengalami ambles dan kini ditutup serta tidak digunakan lagi.

Sekretaris BPBD Banyumas, Andi Risdianto, menjelaskan, kondisi itu menyebabkan pelayanan di Puskesmas Gumelar harus direlokasi sementara ke area yang lebih aman.

"Dua ruangan di bagian belakang sudah ditutup.

Lantai ambles, tembok keliling roboh, dan ada bagian lantai yang menggantung.

Pelayanan rawat jalan sementara dilaksanakan di halaman puskesmas," ujarnya, kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (10/11/2025).

Baca juga: Dewan Desak Perbaikan Jembatan Metro 2 Semarang, Dinas PU Tunggu Kajian

Setiap hari, Puskesmas Gumelar melayani sekitar 300 pasien rawat jalan dan memiliki kapasitas 12 tempat tidur rawat inap.

Namun, pascakejadian ini, hanya tiga pasien yang masih dirawat dan sudah dipindahkan ke ruangan yang lebih aman.

Sembilan pasien lainnya telah dipulangkan.

Kondisi bangunan yang tidak layak membuat pelayanan rawat inap dibatasi maksimal untuk tiga pasien saja.

Ruang UGD sementara dipindahkan ke bagian tengah puskesmas agar tetap bisa melayani kebutuhan darurat masyarakat.

Hasil pemeriksaan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas menunjukkan tidak memungkinkan dilakukan penanganan darurat terhadap bangunan permanen tersebut.

"Untuk penanganan, diperlukan pembangunan kembali bagian belakang dengan perhitungan teknis yang matang.

Termasuk penambahan urug tanah dan pembangunan pondasi tembok keliling dengan tambahan lahan sekitar dua meter," jelas Andi.

Meski pondasi utama bangunan dinyatakan masih aman karena menggunakan tiang pancang, DPU menegaskan pembangunan ulang bagian belakang puskesmas harus segera direncanakan.

Sementara menunggu proses pembangunan permanen, Dinas Kesehatan Banyumas merencanakan pembangunan ruang rawat inap darurat di area garasi Puskesmas Gumelar.

Selain itu, DPU juga sudah melakukan pengukuran kebutuhan ruang pelayanan kesehatan darurat di bagian depan puskesmas.

"Diperlukan pemasangan kanopi di halaman untuk menunjang pelayanan rawat jalan," kata Andi.

Untuk mengurangi risiko ambrol lebih luas, BPBD dan DPU juga merekomendasikan pembuatan talud di bagian belakang serta penutupan area rawan menggunakan terpal sementara.

Kondisi ambles yang semakin meluas juga mengancam keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Apabila tanah terus bergerak, fasilitas ini berisiko tidak berfungsi.

Kekhawatiran juga muncul dari masyarakat dan tenaga kesehatan karena ambles turut terjadi di dua ruangan lain, yaitu ruang sterilisasi dan ruang perawat.

Beberapa bagian lantai mulai retak dan turun, kami khawatir bisa merambat ke ruangan lain.

Dalam rapat koordinasi penanganan, BPBD Banyumas bersama unsur Forkompincam Gumelar, DPU, Dinas Kesehatan, Puskesmas Gumelar, dan Ketua FPRB merekomendasikan pembangunan talud dan perbaikan bangunan permanen pada tahun anggaran 2026.

Rencana perbaikan ini akan disesuaikan dengan besaran anggaran yang tersedia.

Apabipa nilainya di bawah Rp400 juta, maka akan dilakukan pengadaan langsung, sedangkan di atas Rp400 juta akan dilakukan lelang dini.

Sementara itu, pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Gumelar tetap berjalan, meskipun dengan keterbatasan ruang dan fasilitas.

Pemerintah daerah berupaya agar pelayanan dasar tetap dapat diberikan tanpa mengorbankan keselamatan pasien maupun tenaga medis. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved