Tribun Jateng Hari Ini
5 Metode Tim SAR di Hari Kelima Temukan Lagi Tiga Korban Longsor Majenang
Di Worksite A2, tanah merah yang dikeruk perlahan-lahan, Tim SAR kembali menemukan tiga korban tanah longsor yang terletak di Dusun Cibuyut.
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: Vito
Sementara, 16 korban ditemukan meninggal dunia hingga hari kelima pencarian. “Dua korban ditemukan tanggal 13, satu korban tanggal 14, delapan korban tanggal 15, dua korban tanggal 16, dan terakhir tiga korban di tanggal 17 November,” jelas Abdullah.
Dengan demikian, dia menambahkan, masih ada tujuh korban yang belum ditemukan, sesuai dengan rekapan Basarnas.
“Jika melihat data worksite, korban yang tersisa tersebar di Dusun Cibuyut sebanyak satu orang, dan di Dusun Tarukahan sebanyak enam orang,” beber Abdullah.
“Kami terus mengoptimalkan pencarian meskipun medan masih berat, dengan harapan semua korban segera ditemukan,” tambahnya.
Longsor Susulan
Adapun, ancaman longsor susulan kini menjadi perhatian serius di lapangan. Dandim Cilacap Letkol Inf Andi Aziz menyebut, kawasan di sekitar titik longsor masih tidak stabil dan penuh risiko.
“Bupati sudah mengarahkan agar penanganan dilakukan menyeluruh, karena masih ada potensi longsor susulan,” tuturnya.
Ia menyebut, jumlah warga yang terdampak cukup besar di beberapa wilayah sekitar lokasi bencana.
“Di Dusun Cibuyut RT 01 ada delapan orang, RT 02 ada 75 orang, Dusun Tarukahan 50 orang, RT 03 sebanyak 12 orang, kemudian Dusun Nagari RT 03 sebanyak 40 orang, dan RT 01 sebanyak 31 satu orang,” paparnya.
Andi mengungkapkan, pemerintah pusat sudah menyiapkan konsep hunian sementara (huntara), dan dilanjutkan dengan hunian tetap (huntap) bagi warga.
“Sambil menunggu huntara dibangun, pemerintah daerah melalui BPBD bersama TNI sudah menyiapkan tenda pengungsian sementara,” katanya.
Ia menyebut, sebanyak 20 unit tenda besar telah didirikan yang diperkirakan mampu menampung 296 kepala keluarga.
“Fasilitas dapur lapangan, peralatan masak, hingga toilet portable sudah kami siapkan agar warga bisa bertahan di pengungsian,” tegasnya.
Andi memastikan, seluruh unsur TNI, relawan, pemda, dan Basarnas tetap siaga selama masa tanggap darurat.
“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas, dan kami terus mengantisipasi pergerakan tanah agar tidak terjadi korban baru,” tandasnya. (Rayka Diah Setianingrum)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_Tim-SAR-gabungan-mengevakuasi-korban-tanah-longsor_1.jpg)