Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

Klaim Ekonomi RI Mulai Pulih, Menkeu Purbaya Soroti Kelas Menengah 

Kelas menengah menjadi yang pertama menikmati, karena memiliki daya beli, akses terhadap pembiayaan, serta kemampuan beradaptasi lebih cepat.

Editor: Vito
KONTAN/CHEPPY A MUCHLIS
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi pemaparan dalam jumpa pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita di Jakarta, Senin (22/9). Kemenkeu mencatat penerimaan pajak negara hingga Agustus 2025 masih tertekan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah mengeklaim telah melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi nasional mulai bangkit dalam satu bulan terakhir.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, sinyal perbaikan itu mulai terlihat dari sejumlah indikator permintaan dan aktivitas masyarakat, termasuk lonjakan permintaan sambungan listrik baru.

“Ekonominya memang mulai bergeliat. Dirut PLN kemarin menyampaikan bahwa di banyak tempat orang sudah mulai minta sambungan listrik baru. Itu artinya, aktivitas ekonomi mulai bergerak,” katanya, Sabtu (18/10).

Meski demikian, ia mengingatkan, dampak kebijakan pemulihan tidak akan terasa seketika, apalagi dalam waktu 1 bulan. Efeknya baru akan terlihat lebih kuat pada akhir tahun, terutama Desember 2025, dan dirasakan signifikan secara bertahap.

Dengan membaiknya perekonomian, Purbaya yakin pengangguran akan mulai berkurang, dan masyarakat akan lebih mudah mencari pekerjaan.

Ia optimistis, ekonomi pada kuartal IV/2025 akan tumbuh mencapai 5,5 persen, dengan penyaluran likuiditas di lima perbankan pemerintah dengan total Rp 200 triliun, serta adanya tambahan paket stimulus pemerintah pada periode tersebut.

Purbaya menilai, dalam setiap fase pemulihan ekonomi, kelas menengah biasanya menjadi kelompok pertama yang menikmati manfaat pertumbuhan. 

Hal ini terjadi karena mereka memiliki daya beli, akses terhadap pembiayaan, serta kemampuan beradaptasi terhadap peluang ekonomi yang muncul lebih cepat dibandingkan dengan kelompok berpenghasilan rendah.

“Biasanya, ketika ekonomi tumbuh makin cepat, yang menikmati paling banyak itu kelas menengah duluan. Yang bawah lebih lama,” bebernya.

Dia menambahkan, kelas menengah akan merasakan manfaatnya, lantaran ketika ekonomi tumbuh, perusahaan-perusahaan akan mulai melakukan ekspansi. 

Ia mencontohkan sektor teknologi informasi (IT) sebagai satu sektor yang biasanya mengalami kenaikan permintaan terhadap layanan maupun produk hardware saat ekonomi menguat.

Dengan kondisi itu, Purbaya menyatakan, perusahaan IT akan berkembang, gaji para pekerja di sektor tersebut ikut naik, dan kebutuhan tenaga kerja pun bertambah.

Saat perusahaan semakin besar, ia berujar, perekrutan karyawan akan meningkat, dan dampaknya akan lebih dulu dirasakan oleh kelas menengah, terutama mereka yang sebelumnya sempat terpukul saat kondisi ekonomi melemah.

Ia juga menekankan, pertumbuhan ekonomi yang sehat umumnya ditopang oleh sektor formal. Karena itu, ketika ekspansi usaha terjadi, yang tumbuh lebih dulu adalah kelas menengah yang bekerja di sektor formal.

Adapun, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai, penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) merupakan indikasi lemahnya daya beli masyarakat serta ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved