Tribun Jateng Hari Ini
Klaim Ekonomi RI Mulai Pulih, Menkeu Purbaya Soroti Kelas Menengah
Kelas menengah menjadi yang pertama menikmati, karena memiliki daya beli, akses terhadap pembiayaan, serta kemampuan beradaptasi lebih cepat.
Tak cukup sampai di situ, kondisi itu diperparah alokasi pengeluaran rumah tangga yang lebih banyak diarahkan pada tabungan dan pembayaran cicilan.
Diketahui, survei BI mencatat, meski masih berada pada level optimistis (indeks di atas 100), IKK pada September 2025 tercatat sebesar 115.2, turun dari bulan sebelumnya sebesar 117,2.
Menurut dia, lemahnya optimisme ini berdampak langsung terhadap pola belanja rumah tangga, yang kini lebih fokus pada menabung dan membayar cicilan, daripada melakukan pengeluaran konsumtif.
Josha menyebut, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya keyakinan konsumen. Di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi global, volatilitas nilai tukar rupiah, dan ancaman perlambatan ekonomi global.
"Meski inflasi nasional telah mengalami penurunan, konsumen masih menganggapnya tinggi. Sehingga, masyarakat cenderung menunda belanja non-esensial, dan lebih memilih menabung untuk berjaga-jaga," katanya, baru-baru ini.
Selain itu, dia menambahkan, sentimen geopolitik global yang belum menentu turut memperparah situasi, sehingga mendorong konsumen bersikap lebih hati-hati dalam merencanakan keuangan jangka menengah.
Ke depan, Josua memprediksi, daya beli dan konsumsi masyarakat akan menghadapi tantangan dalam jangka pendek hingga menengah, setidaknya hingga akhir 2025.
Pengeluaran konsumsi diperkirakan akan tetap lemah, khususnya sektor-sektor sekunder dan tersier seperti hiburan, fashion, dan elektronik.
Meki demikian, ia berujar, masih ada harapan terjadinya pemulihan bertahap pada daya beli, seiring dengan langkah pemerintah yang telah memberikan berbagai stimulus ekonomi seperti diskon transportasi, bantuan subsidi upah, tambahan bantuan sosial, dan insentif lain.
"Ini diharapkan dapat menjadi katalis positif yang mampu mendorong konsumsi domestik secara bertahap. Kondisi konsumsi masyarakat mungkin tidak serta-merta meningkat secara signifikan, tetapi cenderung mengalami pemulihan moderat," ucapnya. (Kontan.co.id/Siti Masitoh/Nurtiandriyani Simamora)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.