Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bisnis dan Keuangan

Pasar Kripto Kembali Anjlok, Cerita Trader Semarang Rugi Hingga 8 Persen

Pasar aset kripto kembali melemah tajam dalam 24 jam terakhir. Begini cerita pengalaman trader yang mengalami kerugian.

Tribunjateng.com/Eka Yulianti Fajlin
CEK PASAR: Seorang trader mengecek pasar kripto melalui ponselnya, Selasa (4/11/2025). Pasar aset kripto kembali melemah tajam dalam 24 jam terakhir. (Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasar aset kripto kembali melemah tajam dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data CoinMarketCap, Selasa (4/11/2025) pukul 14.30, total kapitalisasi pasar kripto global turun hingga 3,70 persen menjadi sekitar 3,46 triliun USD.

Indeks pasar CMC20 juga terkoreksi 4,29 persen, sementara Altcoin Index turun ke level 26/100.

Indikator Fear & Greed Index berada di angka 27, yang berarti pasar berada dalam zona fear atau ketakutan dan investor cenderung menjauh dari aset berisiko.

Harga Bitcoin (BTC) turun 2,83 persen ke level US$104.497,49 USD per koin. Sementara, Ethereum (ETH) melemah turun 6,28 persen ke level 3.501,46 USD.

Tekanan terbesar terjadi pada Solana (SOL) yang ambles hingga 10,89 persen, disusul Binance Coin (BNB) turun 8,71. 

Sedangkan, XRP terkoreksi 7,03 persen. 

Penurunan serentak pada beberapa aset kripto tersebut menegaskan tren koreksi pasar yang masih berlanjut sejak awal November.

Baca juga: Siapkan Tim Tangani Saham Gorengan, BEI Prioritas Lindungi Investor

Tren koreksi pasar ini membuat para trader mengalami kerugian. 

Trader asal Semarang, Arista mengaku, mengalami kerugian sekitar delapan persen akibat anjloknya harga kripto.

"Kripto lagi turun, dan saya sudah rugi sekitar 8 persen. Sangat drastis memang, jadi sekarang harap-harap cemas," ungkapnya. 

Dia berharap, AS memberikan titik terang terhadap China.

Pasalnya, dia menilai, ancaman tarif 100 persen dari Trump ke China itu sangat berdampak turunnya kripto.

Biasanya, saat terjadi koreksi harga, ia memanfaatkan untuk membeli aset baru.

Namun, penurunan kali ini, dirinya memilih berhati-hati.

"Biasanya kalau harga turun saya beli, tapi sekarang saya enggak berani. Aset saya biarkan dulu, saya yakin nanti naik," ujarnya. 

Senada, Trader lain asal Semarang, Widhi juga memilih tidak menambah aset pada penurunan kali ini.

Baca juga: Investor Asing Wait and See Masuk Pasar Keuangan RI, Ada Peluang di Pasar Saham

Dia lebih memilih untuk mengamankan modal terlebih dahulu.

Pasalnya, koreksi pasar kripto kali ini, dia mengaku merugi sekitar 5,9 persen.

Ia menyebut kondisi ini sudah menjadi risiko yang biasa dihadapi pelaku kripto.

"Kerugian ini sudah menjadi risiko. Kalau lagi untung bisa banyak, begitu juga rugi. Turunnya bitcoin memang berpengaruh ke semua koin lain," katanya.

Widhi menilai volatilitas Bitcoin semakin tinggi. Kini, dirinya memilih fokus pada aset yang lebih stabil seperti ETH dan BNB.

"Akhir-akhir ini, Bitcoin naik-turunnya sangat fluktuatif. Sekarang saya fokus ke ETH dan BNB. Meski turun, tapi tidak sedalam Bitcoin," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved