Dema USM Gelar Dialog Mahasiswa, Ruang Interaktif antara Mahasiswa dengan Pimpinan Universitas

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Universitas Semarang (USM) kembali menyelenggarakan kegiatan Dialog Mahasiswa dengan tema “Sampaikan, Satukan, Wujudkan" di Auditorium USM. Kegiatan ini merupakan gelaran kedua di tahun 2025 yang diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) USM sebagai ruang interaktif antara mahasiswa dengan jajaran pimpinan universitas. Selasa (4/11/2025)

Hadir dalam acara dialog mahasiswa yaitu dari jajaran Yayasan Alumni UNDIP yaitu Ketua Pembina Yayasan Prof Sudharto P Hadi MES PhD dan Ketua Pengurus Yayasan Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, Ketua Senat USM Prof Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog. Dari unsur pimpinan USM antara lain Rektor USM Dr Supari ST MT, Wakil Rektor I Prof Dr Ir Haslina MSi, Wakil Rektor II Dr Abdul KarimSE MSi Ak CA, dan Wakil Rektor Il Dr April Firman Daru SKom MKom, serta jajaran dekanat dan pejabat struktural USM.

Dalam sambutannya, Rektor USM Dr Supari ST MT menyampaikan apresiasi kepada Dewan Mahasiswa yang telah konsisten menginisiasi forum aspiratif tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan dialog seperti ini merupakan sarana penting dalam membangun komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan pihak pengelola universitas.

“Dialog mahasiswa ini menjadi agenda rutin dan sangat penting bagi kita semua. Melalui forum ini, manajemen universitas dapat mengetahui langsung apa yang terjadi di lapangan, mulai dari layanan akademik, fasilitas, hingga hal-hal yang perlu diperbaiki. Ini adalah bentuk controlling dan evaluasi yang elegan, serta wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk berani menyampaikan aspirasi secara konstruktif,” ujar Dr Supari.

Beliau juga menambahkan bahwa Universitas Semarang memiliki agenda tiga kali dialog mahasiswa setiap tahunnya sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang partisipatif dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa.

Sementara itu, Virgi Irawan, selaku Wakil Ketua Pelaksana Dialog Mahasiswa, mengungkapkan bahwa dalam penyelenggaraan kali ini, sebagian besar aspirasi mahasiswa berfokus pada peningkatan sarana dan prasarana kampus.

“Untuk Dialog Mahasiswa kedua ini, banyak masukan yang kami terima berkaitan dengan fasilitas dan kenyamanan belajar. Harapan kami, aspirasi ini bisa ditindaklanjuti oleh pihak universitas dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh civitas akademika,” jelas Virgi.

Kegiatan yang berlangsung interaktif ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan ide, kritik, maupun solusi atas berbagai isu kampus. Melalui forum seperti ini, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara mahasiswa sebagai agen perubahan dengan pihak pengelola universitas sebagai fasilitator pendidikan. 

Dengan semangat “Sampaikan, Satukan, Wujudkan,” Dialog Mahasiswa USM bukan sekadar forum diskusi, melainkan simbol keterbukaan dan kolaborasi demi kemajuan bersama Universitas Semarang. (***)