Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prediksi Harga Emas Jelang Akhir 2025, Diproyeksi Terus Menguat Imbas Ketidakpastian Global

Harga emas diperkirakan terus menunjukkan tren kenaikan menjelang akhir tahun 2025. Sejumlah analis menilai logam mulia ini masih menjadi aset aman

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Antam di Jakarta, baru-baru ini. 

Prediksi Harga Emas Jelang Akhir 2025, Diproyeksi Terus Menguat Imbas Ketidakpastian Global

TRIBUNJATENG.COM – Harga emas diperkirakan terus menunjukkan tren kenaikan menjelang akhir tahun 2025. Sejumlah analis menilai logam mulia ini masih menjadi aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak geopolitik yang belum mereda.

Berdasarkan data pasar, harga emas dunia kini berada di kisaran USD 2.520 per troy ounce, naik sekitar 8 persen dibandingkan posisi awal Oktober 2025. Di pasar domestik, harga emas Antam pun ikut terdongkrak, menembus Rp 1,45 juta per gram pada awal November.

Analis komoditas Arif Gunawan menjelaskan, penguatan harga emas dipicu oleh pelemahan dolar AS dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pada kuartal pertama 2026.

“Investor global kembali melirik emas karena dianggap lebih stabil dibandingkan aset berisiko. Jika suku bunga turun, harga emas berpotensi menembus USD 2.600 per ounce,” ujar Arif dikutip dari Indogold, Kamis (6/11/2025).

Selain faktor moneter, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi China juga turut memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Sementara itu, analis dari IndoGold memprediksi harga emas di dalam negeri bisa mencapai Rp 1,5 juta per gram menjelang pergantian tahun.

"Permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru biasanya tinggi. Kombinasi faktor global dan domestik bisa membuat harga emas terus menanjak,” kata mereka.

 

Meski demikian, investor diimbau tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek, terutama jika ada perubahan kebijakan moneter mendadak dari The Fed atau perbaikan ekonomi global.

Kesimpulan:
Dengan kondisi global yang masih tidak menentu, emas diperkirakan tetap menjadi pilihan utama untuk diversifikasi investasi. Para analis sepakat bahwa tren bullish masih akan bertahan hingga awal 2026.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved