Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

Masih Berpotensi Menguat, Audi Anggap IHSG dalam Fase Uptrend

Indikator teknikal seperti MACD menunjukkan penguatan tren, sementara RSI juga mengalami kenaikan, yang menandakan momentum positif masih terjaga.

Editor: Vito
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang karyawan melintasi papan bursa saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, baru-baru ini 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren penguatannya pada awal pekan ini.

Pada Senin (10/11), IHSG dinilai memiliki ruang kenaikan walau terbatas setelah mencatatkan reli kuat sepanjang pekan lalu.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG mencetak rekor tertinggi baru (all time high) dengan menembus level psikologis 8.400.

Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 876,2 miliar, dengan saham BBCA, PTRO, BREN, BBNI, dan ASII menjadi incaran utama. Sementara, ANTM, GOTO, FILM, EMTK, dan BRMS tercatat sebagai saham yang paling banyak dilepas asing.

VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan, IHSG berpeluang bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam rentang support di 8.320 dan resistance di 8.450.

Menurut dia, indikator teknikal seperti MACD menunjukkan penguatan tren, sementara RSI juga mengalami kenaikan, yang menandakan momentum positif masih terjaga.

“Secara teknikal, IHSG masih dalam fase uptrend. Selama tidak menembus level support 8.320, peluang penguatan masih terbuka,” ujarnya, kepada Kontan, Minggu (9/11).

Sementara, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menilai, IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan dalam waktu dekat, dengan target uji area 8.423-8.454.

Menurutnya, inflow asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik menjadi katalis utama penguatan indeks, meskipun tidak menutup kemungkinan akan adanya koreksi wajar akibat aksi ambil untung (profit taking) dari investor jangka pendek.

“Kami mencermati adanya peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan, didukung optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi domestik dan stabilnya nilai tukar rupiah,” jelas Herditya.

ATH baru

Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto melihat IHSG ditutup di level 8.394 pada pekan lalu yang berarti berhasil menembus level all time high (ATH) baru. “Keberhasilan itu bahkan tidak memiliki indikasi bubble sama sekali,” ucapnya.

Ia menyebut, pendorong indeks pada pekan lalu tampak bervariatif dan tidak terfokus hanya pada saham-saham konglomerat.

Saham-saham perbankan ikut mendongkrak IHSG, dan penguatan saham-saham tersebut dibantu aksi beli investor asing.

Dengan posisi ATH tersebut pada pekan lalu, dia menambahkan, IHSG pun memiliki level 8.400 sebagai resistance psikologis baru.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved