Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ekonomi Bisnis

Kinerja Perbankan Diproyeksikan Tetap Solid, Kredit Siap Tumbuh

OJK mencatat optimisme kuat dari industri perbankan dalam menghadapi akhir tahun 2025.

TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
ILUSTRASI OJK: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat optimisme kuat dari industri perbankan dalam menghadapi akhir tahun 2025. Hal ini terlihat dari hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan IV-2025. (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat optimisme kuat dari industri perbankan dalam menghadapi akhir tahun 2025. Hal ini terlihat dari hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan IV-2025 

Survei yang dilakukan pada Oktober 2025 melibatkan 102 bank yang mewakili 99,25 persen aset perbankan nasional menunjukkan optimisme responden bahwa kinerja perbankan akan tetap solid hingga akhir tahun 2025.

Keyakinan tersebut tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan IV-2025 yang tercatat sebesar 66 atau berada pada zona optimis.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok 6,49 Persen, OJK Catat Transaksi Kripto Melesat 27 Persen

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyampaikan, ekspektasi akan membaiknya kondisi makroekonomi domestik menjadi alasan utama responden menyatakan bahwa kinerja perbankan tetap baik didukung keyakinan bahwa perbankan cukup mampu mengelola risiko yang dihadapi. 

Prediksi akan membaiknya kondisi makroekonomi domestik menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada triwulan IV-2025 kembali ke level optimis yaitu sebesar 63.

"Hal ini terutama didorong oleh prakiraan akan meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik seiring penurunan BI Rate serta ditopang oleh penguatan nilai tukar Rupiah," sebutnya, Sabtu (22/11/2025). 

Dian melanjutkan, konsumsi masyarakat yang biasanya meningkat pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru akan mampu mendongkrak permintaan terhadap barang dan jasa.

Selain itu, stimulus 8+4+5 dari Pemerintah diperkirakan juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, inflasi juga diperkirakan akan turut meningkat sebagai akibat peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi ini.

"Seiring dengan kondisi makroekonomi yang diperkirakan membaik, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada triwulan IV-2025 masih terjaga dan terkendali," tuturnya. 

Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 57 atau berada pada zona optimis seiring dengan keyakinan bahwa kualitas kredit tetap terjaga baik. Posisi Devisa Netto (PDN) tetap rendah dengan aset dan tagihan valuta asing (valas) yang lebih besar dibandingkan kewajiban valas (long position). 

Di sisi lain, net cashflow perbankan diproyeksikan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, cash outflow perbankan juga diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya penarikan dana untuk kebutuhan operasional nasabah serta pembayaran belanja Pemerintah Daerah yang biasanya cukup besar di akhir tahun. 

Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan IV-2025 juga berada pada level optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 78.

"Optimisme pertumbuhan pada triwulan IV-2025 didorong oleh ekspektasi bahwa kredit masih akan tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan kredit serta didukung dengan usaha bank dalam melakukan ekspansi kredit pada pipeline yang tersedia," jelasnya.

Dia memaparkan, sektor ekonomi menjadi motor pertumbuhan kredit antara lain adalah sektor industri pengolahan yang pada September 2025 tumbuh sebesar 8,64 persen (yoy). 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved