Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Tegal

Kebahagiaan Endang di Tegal Kini Punya Rumah Layak Huni, Sebelumnya Nyaris Roboh

Senyum bahagia terpancar dari wajah Endang, seorang ibu single parent karena kini tinggal di rumahnya yang lebih nyaman.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/ DESTA LEILA KARTIKA
SERAHKAN KUNCI: Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman simbolis menyerahkan replika kunci rumah kepada penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) warga Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru, Endang, pada Senin (6/10/2025). Endang merasa sangat senang dan bahagia karena kondisi rumah sebelumnya sangat tidak layak huni bahkan mau roboh, terbuat dari bambu, terpal dan lantai masih dari tanah, sedangkan saat ini kondisinya sudah lebih nyaman dan layak huni.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Senyum bahagia terpancar dari wajah Endang, seorang ibu single parent karena kini tinggal di rumahnya yang lebih nyaman dan layak huni. 

Endang merupakan warga RT 01/RW 02, Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal yang mendapat bantuan Rumah Layak Huni program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal tahun 2025. 

Selain dari Baznas, terwujudnya rumah Endang yang sebelumnya tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi layak huni dan jauh lebih nyaman berkat peran Pemerintah Desa Pedagangan, Polsek Dukuhwaru dan Pemkab Tegal. 

Simbolis penyerahan kunci rumah kepada Endang dilakukan langsung oleh Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, pada Senin (6/10/2025). 

Baca juga: Komitmen DPMPTSP Kabupaten Tegal Beri Kemudahan Investor, Pastikan Layanan dan Fasilitas Maksimal

Baca juga: Produk Teknik Informatika Harkat Negeri Wakili Kota Tegal pada Pameran Produk Inovasi Jateng 2025

Didampingi Ketua Baznas Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtaru) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin, Kapolsek Dukuhwaru Iptu Iman Agus, Kepala Desa Pedagangan Wiharso, pejabat terkait, termasuk anggota Polsek dan Koramil Dukuhwaru. 

Sebelum penyerahan kunci rumah, Bupati Ischak mengobrol terlebih dahulu dengan Endang didampingi anak semata wayangnya berusia 18 tahun. 

Bupati Ischak menanyakan kepada Endang sudah berapa lama tinggal di rumah yang baru saja dibangun ulang menjadi layak huni dan nyaman ditinggali. 

Endang bercerita dia tinggal di rumah tesebut baru sekitar 4-5 tahun karena sebelumnya tinggal bersama mantan suami di Kecamatan Kedungbanteng. 

Setelah berpisah dengan suami, Endang pindah dan tinggal bersama satu anak laki-lakinya. 

Selain mendapat bantuan rumah layak huni, Endang juga mendapat bantuan lainnya seperti sembako, dua kasur, bantal, kompor gas, tabung gas elpiji 3kg dan masih banyak lagi. 

"Perasaan saya sangat senang dan bahagia karena kondisi rumah sebelumnya sangat tidak layak huni dan mau roboh.

Saya tinggal di sini sekitar lima tahun. Bangunan rumah sebelumnya dari bambu, terpal dan lantai masih dari tanah.

Maka dari itu saya sangat bersyukur karena rumah menjadi lebih layak, bagus, nyaman, lantai sudah dikeramik dan ada kamar mandi," cerita Endang, pada Tribunjateng.com. 

Sambil bercanda diselingi tawa, Endang menyebut jika rumah sebelumnya seperti kandang ayam dan sangat tidak layak huni. 

Rumah Endang sebelumnya juga tidak ada kamar mandi, sehingga ketika buang air besar memanfaatkan sungai di sebelah rumahnya. 

Sedangkan untuk mandi biasanya numpang di rumah kakak Endang berada di satu desa setempat. 

"Saya sehari-hari biasanya mencari barang bekas atau rongsok. Penghasilan paling Rp20 ribu per hari. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas bantuannya dan sangat bersyukur," ungkap Endang. 

Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan, Endang merupakan salah satu penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH

Bantuan RTLH ini merupakan program kolaborasi antara Pemkab Tegal, Pemdes, Baznas, TNI-Polri untuk menghadirkan rumah layak kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Rumah milik Endang ini kondisi sebelum direhab selain tidak layak huni juga tidak sehat. 

Adapun proses pembangunan rumah membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan yang kondisi awal hanya dari bambu, triplek dan sangat tidak layak. 

Sekarang kondisi rumah jauh lebih layak, berdiri kokoh, lantai keramik, ada ruang tamu, dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi. 

"Di Kabupaten Tegal pada tahun 2025 ini untuk RTLH jumlahnya ratusan. Rinciannya berasal dari APBD Kabupaten Tegal 315 unit, dari APBD provinsi 195 unit, dari Baznas Kabupaten Tegal ada 40 unit dan Baznas Provinsi Jateng sebanyak 5 unit sehingga totalnya sebanyak 555 unit. Jumlah tersebut ada yang sudah selesai, sebagian masih proses pembangunan tersebar di wilayah Kabupaten Tegal," jelas Bupati Ischak. 

Diterangkan Bupati Ischak, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan rumah milik ibu Endang sebesar Rp 45 juta. 

Sumbernya berasal dari Dana Desa (DD) Pemdes Pedagangan Rp20 juta, Baznas Kabupaten Tegal Rp10 juta dan Polsek Dukuhwaru Rp15 juta. 

"Total anggaran Rp45 juta bersumber dari Pemdes Pedagangan, Baznas Kabupaten Tegal dan Polsek Dukuhwaru. Ini merupakan kolaborasi yang sangat luar biasa dan patut diapresiasi," ujar Bupati Ischak. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtaru) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin menambahkan, persyaratan bagi warga penerima program RTLH yang pertama harus memiliki tanah milik sendiri bisa sertifikat, patok ataupun Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB). 

Persyaratan lainnya warga masuk atau terdaftar dalam DTSEN atau Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. 

"Kemudian memiliki administrasi lainnya seperti KTP dan KK untuk proses pencarian. Itulah beberapa persyaratan pokok penerima bantuan RTLH," imbuh Jaenal Dasmin. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved