Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Inilah Sosok Azkiya Qolbi, Dalang Cilik Perempuan Asal Klaten yang Melawan Arus Generasi Alpha

Azkiya Qolbi (11) tampak lincah memainkan wayang di panggung sederhana Monumen Juang 45, Klaten Utara.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/ZHAFRAN MUHANA
DALANG CILIK - Sosok Azkiya Qolbi, dalang cilik peserta lomba dalang anak tingkat Kabupaten Klaten, beberapa waktu lalu. Azkiya mantap menekuni dunia dalang dan kini usianya baru 11 tahun. 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Azkiya Qolbi (11) tampak lincah memainkan wayang di panggung sederhana Monumen Juang 45, Klaten Utara.

Suara mungil nan khas pun turut mengiringi jemari kecilnya yang cekatan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan.

Ini seakan-anak menegaskan bahwa dirinya tak sekadar penonton budaya, melainkan pewaris yang ikut menjaga kelestarian.

Di tengah sorak-sorai penonton, Azkiya pun tampil percaya diri.

Baca juga: Gelar Touring Wisata, Ketua Paguyuban Honda Klaten Bersinar Ditunjuk Menjadi Bikers Duta Wisata

Tak banyak yang menyangka, bocah perempuan berseragam putih abu-abu dari Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Trucuk ini gemar terhadap wayang.

Bahkan dirinya menjadi dalang, yang selama ini populer di'kuasai' kaum adam.

Ya, tak seperti anak-anak seusianya yang masuk ketagori generasi Alpha (generasi lahir sekira 2010 hingga 2024), Azkiya memang punya hobi sedikit lebih unik.

Dia menjadi salah satu peserta perempuan yang mengikuti lomba dalang anak tingkat Kabupaten Klaten

Azkiya merupakan siswi kelas 6.

Dia bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten.

Dirinya menyebut, tertarik dengan dalang karena dorongan orangtua. 

"Dari Bapak (suka dalang)," kata Azkiya.

Ayah Azkiya adalah Tri Harni Sugondo yang memang dikenal sebagai seorang dalang.

Sementara itu, Azkiya punya alasan mengapa hobi mendalang di usianya yang masih belia.

Selama ini Gen Alpha dikenal sebagai generasi yang serba instan, praktis, dan lekat dengan dunia teknologi, sehingga asing dengan budayanya sendiri.

Namun Azkiya ingin membuktikan tidak semua Gen Alpha seperti itu.

"Dalang itu asik, habis itu bisa melestarikan budaya biar tidak punah," ucap Azkiya.

Adapun Azkiya mulai menekuni dalang sejak kelas 5 SD.

Baca juga: Menahan Tangis, Nenek Endang Berharap Alero Caffe Klaten Miliknya Terlepas dari Kasus Hak Siar Liga

Orangtua Azkiya juga memberi support atas pilihannya belajar dalang. 

Mengikuti lomba dalang anak merupakan hal yang baru pertama kali dia ikuti di Klaten.

"Kalau (latihan) tampilnya, ikut bapak dalang," ujar Azkiya.

Latihan ini, dia jalani selama 5 bulan terakhir. 

Menjadi dalang wanita, bagi anak terakhir dari 5 bersaudara ini menurutnya merupakan hal yang unik. 

"Menurut saya agak unik karena ada perempuan."

"Yang semua perempuan itu belum tentu bisa ndalang."

"Terus rata-rata dalang itu cowok semua, enggak ada yang cewek," kata dia.

Azkiya mengatakan bila kelebihan wanita adalah pada suaranya. 

"Kalau perempuan itu suaranya itu kayak lebih mungkin menurut saya lebih bagus, lebih bisa cemengklik."

"Kalau cowok itu suaranya itu rata-rata itu pada ngebas," ucap Azkiya.

Azkiya juga memiliki cita-cita lain selain dalang, yakni sebagai Polwan.

Sementara tokoh pewayangan yang dia idolakan yaitu Pandawa dan anak-anaknya. 

"Karena mereka tokoh yang hebat, kuat sama gagah semua, terus kalau wataknya juga baik enggak kayak Kurawa," pungkas Azkiya. (*)

Sumber TribunSolo.com

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved