Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Unnes Semarang Tewas

Yakin Kematian Iko Juliant Murni Kecelakaan, Polda Jateng Enggan Telusuri Lebih Jauh Dugaan Lain

Polda Jawa Tengah menyebut kasus kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Unnes Semarang adalah murni karena kecelakaan.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
BANTAH PENGANIAYAAN - Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto. Polisi tegas membantah kematian Iko Juliant Junior mahasiswa FH Unnes angkatan 2024 itu akibat dianiaya petugas. Korban benar-benar mengalami kecelakaan. 

Kuasa Hukum keluarga Iko dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Hukum Unnes, Ady Putra Cesario mengatakan, seharusnya polisi terbuka kepada keluarga korban selama proses penyidikan kasus tersebut. Salah satu keterbukaan itu adalah melibatkan keluarga dalam proses yang sudah dilakukan oleh polisi seperti olah TKP kejadian.

"Kami berharap ada upaya apapun pihak keluarga dan kami di kabari, untuk dilibatkan," terang kepada Tribun.

Pihaknya juga tidak ingin terlalu menanggapi langkah dari kepolisian sejauh ini karena masih fokus pemulihan psikologis para korban.

Polisi sebelumnya menyebut Iko alami kecelakaan saat mengendarai motornya Honda Supra GTR warna hitam pelat nomor  H 6038 JX bersama teman sesama SMA bernama Ilham.

Iko disebut polisi menghantam sepeda motor Honda Vario pelat nomor H 2331 DP yang dikendarai oleh Viko dan Aziz dari arah belakang. Kedua kendaraan itu melaju searah dari barat ke timur atau dari arah RSUP Kariadi ke arah Jalan Sriwijaya pada Minggu (31/8/2025) dini hari pukul 03.05 WIB.

Dalam olah TKP di Jalan Veteran pada Sabtu (6/9/2025) pagi , tampak motor Iko Supra GTR berada di depan motor Vario.

Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Iko Desak Transparansi untuk Ungkap Kasus, Polda Janji Buka Rekaman CCTV

Kondisi motor Iko rusak berat di bagian depan. Sementara motor yang dikendarai Viko dan Aziz rusak ringan di bagian knalpot yang lecet dan sepatbor bagian belakang hanya lampu sens patah.

Namun, keluarga mempertanyakan kesahihan kecelakaan itu lantaran ditemukan luka janggal berupa mata lebam dan bibir lebam di wajah Iko.

Iko juga sempat mengigau saat menjalani operasi di RSUP Kariadi Semarang dengan kalimat "Ampun pak, ampun pak, saya jangan dipukuli". (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved