Tribunjateng Hari ini
Warga Perantauan Kendal Antusias Lihat Sendratari Perjuangan Nyi Pandansari di TMII
Para seniman yang berasal dari Sanggar Tari Nyai Dapu, Boja, Kendal, tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Para seniman yang berasal dari Sanggar Tari Nyai Dapu, Boja, Kendal, tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Mereka memainkan sendratari yang mengisahkan perjuangan Nyi Pandansari.
Ratusan warga Kendal yang tinggal di wilayah Jabodetabek memadati Anjungan Jawa Tengah di TMII, Jakarta.

Mereka datang untuk menyaksikan pergelaran seni budaya Duta Seni Kabupaten Kendal.
Mereka umumnya berasal dari Paguyuban Kerabat Kendal (Pakken) Jabodetabek.
Pergelaran kesenian kali ini mengangkat lakon Kendit Pagesangan.
Lakon itu menceritakan perjuangan Nyi Pandansari dalam membuka lahan di wilayah Boja, sebuah kisah lokal yang sarat makna perjuangan dan pengabdian.
Sendratari tersebut dimainkan para seniman tari dari Sanggar Tari Nyai Dapu, Boja, Kendal.
Antusiasme warga Kendal di perantauan terlihat jelas.
Mereka datang dari pelbagai wilayah di Jabodetabek ke Anjungan Jawa Tengah, TMII, Jakarta, Minggu (7/9/2025).
Mereka mengaku, jarang mendapat kesempatan menyaksikan kesenian asli Kendal di Jakarta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Ferinando Rad Bonay menjelaskan, agenda tahunan ini memang selalu menghadirkan sendratari khas Kendal agar bisa dinikmati masyarakat perantauan.
"Lakon ini mengangkat kisah perjuangan Nyi Pandansari yang membuka lahan di wilayah Boja," ujar Ferinando kepada Tribun Jateng, Kamis (11/9/2025).
“Drama ini dimainkan Sanggar Tari Nyai Dapu dari Boja,” sambungnya.
Terancam batal
Sebelumnya, pementasan di TMII tersebut terancam batal, terkait kondisi di Jakarta.
Pemkab Kendal sempat mengeluarkan surat edaran yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) bernomor 800.1.6.2/623/BKPP.
Edaran itu menyebut bahwa seluruh perangkat daerah/unit kerja untuk menunda membatalkan kegiatan-kegiatan seremonial, serta menunda/membatalkan kegiatan perjalanan keluar daerah untuk sementara waktu, kecuali memperoleh izin resmi dari Bupati Kendal.
Peraturan itu telah diberlakukan, mulai 1-6 September 2025.
Akibatnya, agenda pameran kesenian warga Kendal di TMII Jakarta tersebut terancam batal.
Penjabat (Pj) Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, sebelumnya mengonfirmasi pihaknya masih menunggu hingga situasi di Jakarta kondusif imbas aksi demonstrasi besar-besaran.
Namun setelah melalui pertimbangan dan kondisi terkini, agenda tahunan warga Kendal di perantauan itu tetap terlaksana, pada minggu lalu.
Acara ini tidak hanya menampilkan kesenian tradisional, tetapi juga menghadirkan kuliner khas Kendal dan produk UMKM sehingga semakin menambah nuansa kebersamaan dan kerinduan akan kampung halaman.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menegaskan, kegiatan ini tidak sekadar menampilkan seni budaya, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dengan warga Kendal di Jabodetabek.
Mbak Tika, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa Pemkab Kendal terus berupaya mengembangkan kesenian dengan memberikan porsi lebih besar dalam setiap kegiatan resmi pemerintah.
“Harapan kami, meski tidak lagi bermukim di Kendal, warga tetap melestarikan budaya asli Kendal sehingga tidak melupakan tanah kelahirannya,” tandasnya. (Agus Salim Irsyadullah)
Gubernur Luthfi Beri Waktu Sepekan untuk Evaluasi Tunjangan DPRD |
![]() |
---|
BPBD Kerahkan Dua Alat Berat Bersihkan Material Longsor di Karanganyar Gunung |
![]() |
---|
Sachudin dan Penumpang Lompat saat Longsor Seret Mobil di Banyumas |
![]() |
---|
Prabowo Pastikan Komitmen Investasi Besar di Sektor Pendidikan |
![]() |
---|
Mekeu Dapat Restu Prabowo Alirkan Kas Negara Rp 200 Triliun ke Himbara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.