TRIBUN JATENG HARI INI
Antonius Hadapi Serbuan Mal Baru di Kota Semarang dengan Terus Berinovasi
Kota Semarang kian menunjukkan geliatnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang kian menunjukkan geliatnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Salah satu indikatornya, terlihat dari pesatnya pertumbuhan pusat perbelanjaan.
Tren pusat perbelanjaan di ibu kota Jateng menunjukkan adanya akselerasi yang signifikan.
Ada sejumlah mal legendaris yang saat ini masih terus beroperasi, antara lain Java Mall, Citra Land Mall, Paragon Mall, dan DP Mall.
Dalam lima tahun terakhir, muncul sejumlah mal baru yang tersebar di sejumlah wilayah.
Di pusat kota, hadir Tentrem Mall yang mulai beroperasi, sejak 2020 silam.
Pada tahun bersamaan, dibuka pula Queen City Mall, yang sebelumnya dikenal dengan Pasaraya Sriratu.
Seiring waktu, pusat perbelanjaan tidak hanya tumbuh di pusat kota.
Para investor mulai melirik wilayah-wilayah yang belum tersentuh pusat perbelanjaan seperti hadirnya The Park Mall, pada 2023, mewarnai aktivitas ekonomi di wilayah Semarang Barat.
Tak berselang lama, hadir pula Up Town Mall di wilayah barat Kota Semarang, tepatnya di kawasan BSB City.
Saat ini, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang juga tengah dibangun.
Di wilayah selatan, akan hadir Pakuwon Mall Semarang yang baru saja memulai groundbreaking, pada Agustus 2025 lalu, tepatnya di kawasan Gombel Lama.
Terbesar
Direktur Marketing Pakuwon, Sutandi Purnomosidi mengungkapkan, pembangunan tahap pertama ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2029, dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 10.000 orang.
Proyek yang digadang-gadang menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia ini menelan investasi tahap pertama senilai Rp 5,6 triliun.
Diperkirakan, investasi bisa mencapai lebih dari Rp 12 triliun, jika digabungkan dengan tahap kedua.
"Nah, ketika tahap dua jadi itu luas Pakuwon Mall Semarang ini akan menjadi 214.000 meter persegi. Percayalah ini bukan mall terbesar nomor dua, tapi terbesar nomor satu se-Indonesia," kata Sutandi, kepada Tribun Jateng, belum lama ini.
Tak kalah pula di wilayah pesisir Kota Semarang, akan hadir 23 Semarang Shopping Center atau Mall 23.
Saat ini, pembangunan mal di wilayah Pearl of Java (POJ) City itu masih terus berlangsung dan ditargetkan beroperasi pada 2026 mendatang.
Presiden Direktur & CEO Paradise Indonesia, Anthony P Susilo mengatakan, 23 Semarang Shopping Center memiliki luasan sembilan hektare.
Dari luasan itu, 6 hektare untuk mal, 2 hektare untuk pengembangan, dan sisanya 1 hektare sisanya direncanakan untuk hotel berskala internasional.
"Luasan NLA (nest leasable area atau luas area ritel yang dapat disewa --Red) awalnya 48 ribu meter persegi, kemudian kami tingkatkan menjadi 50 ribu meter persegi sebab melihat animo yang tinggi," kata Anthony.
“Dengan luasan tersebut, Mall 23 Semarang mampu menampung 200-250 tenant,” sambungnya.
Terus berinovasi
Kehadiran sejumlah pusat belanja menjadi penanda ekonomi di Kota Semarang semakin menggeliat.
Para pengusaha mal pun harus terus berinovasi agar tetep bisa eksis di tengah perkembangan yang ada.
General Manager DP Mall Semarang, Antonius A Budiawan mengatakan, DP Mall sendiri telah mengantisiasi pertumbuhan pusat perbelanjaan jauh-jauh hari.
Beberapa tahun terakhir, DP Mall telah melakukan pembangunan gedung baru.
Tahun ini, DP Mall telah resmi menghadirkan brand-brand baru dan melengkapi berbagai fasilitas.
Menurut dia, tumbuhnya mal-mal baru di Kota Semarang tidak semata-mata menjadi kompetisi melainkan juga saling melengkapi kebutuhan masyarakat Kota Semarang.
Di sisi lain, pengelola tentu harus berkreasi dan berinovasi untuk lebih menarik pengunjung.
"Kami gencar melakukan promosi, marketing event program-program. Jadi, sebelum kompetitor hadir, kami sudah punya loyal customer. Dari situ kami grab dulu yang ada. Kami bukan akan berkompetisi, tapi kami saling melengkapi dengan mal-mal yang akan hadir," tuturnya.
Terbukti, dengan ekspansi yang dilakukan dan beragam inovasi, tingkat kunjungan DP Mall Semarang meningkat tajam.
Kunjungan harian kini menembus rata-rata 31 ribu orang pada hari kerja.
Sementara, pada akhir pekan, jumlah pengunjung mencapai 42–45 ribu orang.
Loyalitas pelanggan
Senada, Promoting Manager Mal Ciputra Semarang, Catur Agus Joko Widodo mengatakan, bertambahnya mal-mal modern di Kota Semarang menjadi fenomena luar biasa bagi ekonomi di Kota Semarang.
Para pengusaha mal eksisting tentu harus dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi agar tidak ditinggalkan customer.
"Dengan adanya mal baru, saya yakin berpengaruh di tingkat kunjungan. Tingkat kunjungan mal di Semarang cukup bagus. Ketika dia (pengunjung) mendapati mal lebih baik, lebih nyaman, dia akan datang," ujar Catur.
Kendati demikian, lanjut dia, ada pelanggan yang telah nyaman dengan mal tertentu.
Ada pelanggan yang tidak terpengaruh dengan hadirnya mal-mal yang bermunculan.
"Bisa saja mereka setia pada mal yang memberikan rasa homy," ucapnya.
Pihaknya pun terus berupaya menciptakan rasa homy dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah geliatnya pertumbuhan mal baru.
Mal legendaris tersebut terus menghadirkan diferensiasi dan inovasi bagi customer.
Servis yang baik, kata dia, menjadi kunci mal tetap menjadi jujukan pengunjung.
"Pengusaha-pengusaha mal tentu meningkatkan servis, inovasi, dan kreativitas. Pokoknya, jangan sampai ketinggalan. Penambahan tenant, tentu, kami mengikuti yang diminati customer," terangnya. (Eka Yulianti Fajlin)
Suntikan Kas Negara ke Bank Himbara Bisa Gairahkan Industri Manufaktur |
![]() |
---|
Dana Jumbo untuk Bank Himbara Perlu Diikuti Penurunan Bunga Kredit |
![]() |
---|
Menkeu Pastikan Suntikan Dana ke Lima Bank Himbara mulai Masuk |
![]() |
---|
Pemerintah Siapkan Lagi Stimulus Ekonomi sampai Akhir Tahun |
![]() |
---|
Alhamdulillah, Sayung Sudah Tidak Rob Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.