Berita Kendal
Stafnya Terpaksa Berkantor di Perpustakaan Sekolah, Abdul Hamid Kades Tunggulsari Kendal Menghilang
Pemerintah Desa (Pemdes) Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, untuk sementara waktu
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Desa (Pemdes) Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, untuk sementara waktu memindahkan pelayanan masyarakat ke Perpustakaan SDN 2 Tunggulsari.
Langkah ini ditempuh lantaran balai desa masih dalam kondisi disegel oleh warga.
Penyegelan dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Kepala Desa Abdul Hamid yang disebut-sebut menerbitkan surat izin penambangan di wilayah tersebut.
Padahal, dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada Juni lalu, telah diputuskan bersama bahwa warga menolak pendirian galian C di Desa Tunggulsari.
"Betul, mulai hari ini dialihkan sementara karena balai desa masih dalam kondisi disegel warga," kata Sekretaris Desa Tunggulsari, Arif Setyawan, Selasa (23/9/2025).
Arif menambahkan, ada sembilan perangkat desa yang berkantor sementara di lokasi baru.
Sementara sebagian perangkat lainnya menjalankan tugas dengan sistem kerja dari rumah (WFH).
Pada hari pertama pelayanan, Pemdes Tunggulsari sudah menerima warga yang membutuhkan surat pengantar untuk keperluan administrasi BPJS Kesehatan.
“Tadi ada warga yang membutuhkan surat pengantar BPJS. Karena perangkat yang menangani sedang WFH, kami arahkan langsung ke rumahnya,” tambahnya.
Arif belum mengetahui sampai kapan pelayanan sementara di perpustakaan akan berlangsung.
Ia berharap, masalah yang menimpa di desanya bisa segera terselesaikan.
"Kami berharap semuanya segera kembali normal dan kondusif agar pelayanan bisa berjalan seperti biasa,” imbuhnya.
Kasi Keuangan Desa Tunggulsari, Adi Susanto mengatakan, pihaknya tetap memberikan pelayanan maksimal kepada warga.
“Kami berharap situasi yang sempat memanas bisa segera pulih agar pelayanan masyarakat kembali optimal,” tandasnya.
Kepala Desa Menghilang
Kepala Desa Tunggulsari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Abdul Hamid hingga kini keberadaannya belum diketahui.
Setelah didemo warga untuk mengusut pemberi persetujuan izin galian C pada Kamis malam (18/9/2025), sosok Abdul Hamid belum terlihat batang hidungnya.
Sebagai bentuk kekecewaan, warga kemudian melakukan penyegelan kantor balai desa menggunakan tali rafia dan diberi daun pisang serta kertas bertuliskan "Balai Desa Disegel Warga".
Ketua Aliansi Peduli Lingkungan Hidup Tunggulsari, Muhammad Faris Ahkam menjelaskan, penyegelan kantor balai desa dilakukan selepas aksi demo.
Dia menuturkan, warga telah geram karena Kepala Desa Tunggulsari diduga menghilang dan tidak memberikan konfirmasi siapa pemberi perizinan galian C.
Padahal, dalam Musyawarah desa beberapa waktu lalu, disepakati bahwa warga menolak keberadaan galian C.
Namun, tiba-tiba saja muncul surat izin penambangan di Desa Tunggulsari.
"Teman-teman menginginkan pertanggungjawaban dari pak Kades. Karena di surat susulan itu dia yang pertama menolak hasil Musdes, kemudian menyetujui galian C dan siap menjaga kondusivitas warga,"
"Tapi kenyataannya pak Kades malah menghilang sampai saat ini." kata Faris, Senin (22/9/2025).
Faris menegaskan, hingga saat ini warga yang menolak galian C menuntut agar Kades Tunggulsari, Abdul Khamid mundur dari jabatannya.
Warga juga mengancam akan melakukan aksi demo lanjutan ke kantor Pemkab Kendal jika tidak ada tindak lanjut.
"Warga meminta dia mundur dari jabatannya. Kami sudah menyegel kantor Balai Desa. Dan jika dalam waktu dekat tidak ada langkah atau tindak lanjut kita mau aksi di kantor Pemkab Kendal," tegas Faris.
Setelah aksi demo pada Kamis (18/9/2025) malam itu, 4 orang dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sudah mundur dari jabatannya setelah didesak warga.
Mereka ialah ketua, wakil ketua dan 2 anggota BPD. Ketua Karang Taruna juga telah mengundurkan diri usai didemo warga.
Dengan disegelnya kantor Balai Desa, warga meminta Pemerintah Desa Tunggulsari dapat memindahkan pelayanan masyarakat ke kantor kecamatan.
"Warga juga meminta Pemdes untuk tidak ngantor di balai desa tetapi di kecamatan," tandasnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Tunggulsari, Abdul Hamid belum merespons pesan WhatsApp maupun panggilan telepon dari Tribun Jateng untuk konfirmasi lebih lanjut. (ags)
| KEK Telah Serap 85 Persen Tenaga Kerja Kendal, Sumbang Investasi Besar di Jawa Tengah |
|
|---|
| Puncak Hari Santri di Kendal Bakal Dimeriahkan Lomba Nasi Tumpeng |
|
|---|
| 28 ASN Kendal Terbukti Langgar Disiplin Pada 2025, Kawin Siri Hingga Tak Masuk Kerja Mendominasi |
|
|---|
| Mualaf di Kendal Dilatih Pengembangan Wirausaha, Utamakan Kejujuran dalam Berbisnis |
|
|---|
| 2.370 Meter Jalan Kaliwungu Kendal Akan Dicor, Kemacetan Hingga Akhir Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.