Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Musim Hujan Datang Lebih Awal, Warga Pati Diminta Waspada Banjir dan Tanggul Jebol

Beberapa desa bahkan mengalami bencana yang dipicu hujan deras, terutama tanggul jebol. 

TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
BANJIR - Kondisi di Desa Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo, Pati, yang dilanda banjir, Minggu (27/4/2025) lalu. Akibat tanggul jebol, terdapat beberapa desa di dua kecamatan yang mengalami banjir, yakni Kecamatan Tambakromo dan Batangan. (Dok. BPBD Pati) 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi musim penghujan yang diprediksi bakal datang lebih awal.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, menyebut bahwa BMKG sebelumnya memperkirakan musim penghujan baru akan dimulai pada Oktober, setelah terjadinya puncak musim kemarau pada Agustus–September. 

"Namun faktanya, hujan dengan intensitas sedang hingga deras sudah turun sejak dasarian (satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari-red.) kedua September. Bahkan sempat terjadi hujan tiga hari berturut-turut," kata dia, Sabtu (27/9/2025).

Baca juga: Gara-gara Postingan TikTok dan Chat WA, Botok Pentolan AMPB Laporkan Yayak Gundul ke Polresta Pati

Beberapa desa bahkan mengalami bencana yang dipicu hujan deras, terutama tanggul jebol

Hal ini menjadi sinyal bahwa musim hujan datang lebih awal.

Sehingga, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

Ia menjelaskan, beberapa wilayah rawan banjir bandang di Pati antara lain ialah Desa Godo dan Gunungpanti Kecamatan Winong, Desa Sinomwidodo Kecamatan Gabus, Desa Angkatan Kidul dan Angkatan Lor Kecamatan Tambakromo, serta sejumlah desa di Kecamatan Kayen, yakni Beketel, Sumbersari, Kayen, Srikaton, Pasuruhan, dan Talun.

Beberapa desa di Kecamatan Sukolilo juga tergolong rawan banjir, di antaranya Gadudero, Poncomulyo, dan Kasiyan.

Wilayah tersebut boleh dibilang "langganan banjir". Sehingga penting bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan.

BPBD Pati sendiri telah menyiapkan logistik pangan dan non-pangan untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.

Logistik tersebut berupa paket sembako, misalnya beras, mi instan, kecap, minyak goreng, teh, dan gula.

Selain itu disiapkan pula sandbag atau karung berisi pasir/tanah untuk menahan tanggul yang jebol.

BPBD Pati juga berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama PU Bidang Pengairan dan Balai Besar Wilayah Sungai, demi menangani tanggul jebol

Menurut Budi, tanggul jebol yang sudah terjadi menjadi petunjuk alam bahwa hujan dengan durasi singkat saja bisa menimbulkan bencana.

“Terlebih, daya dukung alam kita semakin rendah akibat sedimentasi sungai, yang membuat badan sungai dangkal dan sempit, sehingga tidak mampu menampung aliran air hujan,” tandas dia. (mzk)

Baca juga: "Pemkab Pati Sarang Korupsi Kolusi Nepotisme" Tulisan Protes MPB untuk Gerindra dan Prabowo

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved