Jangan Direkam, Pinta Gadis Bermobil Tipu Kurir COD HP di Grobogan Jawa Tengah

TRIBUNJATENG.COM – Seorang gadis mencoba menipu kurir COD HP menjadi viral di media sosial.

Aksi gadis asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mendadak viral diperbincangkan warganet setelah videonya tersebar luas di media sosial. 

Dalam rekaman itu, bocah perempuan tersebut kedapatan mencoba menipu kurir paket menggunakan sistem pembayaran cash on delivery (COD).

Baca juga: Viral Kurir Paket Diancam dengan Golok Saat Antar Paket COD Senilai Rp 30 Ribu di Bekasi Utara

• Viral Bocah Perempuan di Grobogan Tipu Kurir, HP Diambil Tapi Bilangnya Paket Kosong

• Fakta Lengkap Rekonstruksi Kasus Kematian Brigadir Esco, Briptu Rizka Tolak Peragakan 1 Adegan

• Pasutri Jalankan Prostitusi di Rumah, Saat Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak

Awalnya, sang kurir mengantarkan paket berisi sebuah ponsel dengan nilai mencapai Rp4,5 juta. 

Sebelum membayar, sang bocah mengaku akan mengecek isinya dulu.

Namun bocah tersebut sempat menutup kaca mobil.

Ia kemudian membuka pintu mobil dan mengatakan kardusnya kosong.

"Ini paketnya kosong," kata bocah tersebut.

Kurir pun segera menyadari jika berat paket sudah berbeda.

"Lha kamu kenapa harus tutup pintu kaca mobil pas buka paket?" tanya kurir.

"Ya kan mau buka paket,"

"Kan gak perlu ditutup"

Kurir yang merasa curiga terus mendesak agar penerima menunjukkan isi paket. 

Perdebatan panjang pun tak terhindarkan. 

Hingga akhirnya, sang kurir berhasil menemukan ponsel yang ternyata disembunyikan di dalam mobil si bocah.

"Jangan direkam," pinta bocak tersebut.

Alih-alih mengakui kesalahannya, bocah tersebut menangis dan mengancam akan melaporkan kurir kepada orang tuanya. 

Bahkan, ia sempat berupaya kabur dengan menancap gas mobil, membuat kurir panik dan meminta bantuan warga sekitar.

Peristiwa ini sontak memicu perhatian publik. Banyak warganet mengecam aksi sang bocah yang dianggap berani menipu demi menghindari pembayaran COD. Di sisi lain, ada pula yang mengkritisi lemahnya pengawasan orang tua terhadap anaknya.

Belakangan diketahui, baik pihak kurir maupun keluarga bocah tersebut bersepakat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

(*)

• 90 Santri Terdeteksi, Tertimbun di 15 Titik Lebih 72 Jam Bertahan: 4 Tewas, Angin Bawa Bau Menyengat