Berita Batang
Mediasi RSUD Batang dan Keluarga Mistono: Klarifikasi Soal Selang Operasi dan Vonis HIV
RSUD Batang akhirnya buka suara terkait polemik medis yang dialami Mistono, warga Batang
Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - RSUD Batang akhirnya buka suara terkait polemik medis yang dialami Mistono, warga Batang, dengan menempuh jalur mediasi bersama pihak keluarga.
Dalam mediasi yang digelar dr. Any juga menjelaskan secara rinci soal prosedur medis yang dijalani Mistono, termasuk pemasangan selang pasca operasi pengambilan batu saluran kencing.
"Alhamdulillah, kami sudah melakukan mediasi terkait pemberitaan tentang Pak Mistono. Kami bersama Mas Yusro, putra beliau, sudah menjalin komunikasi mendalam. Saat ini kami masih dalam tahapan kekeluargaan,” ujar nya kepada media, Selasa (30/9/2025).
Soal isu selang yang disebut tertinggal pasca operasi, dr. Any menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari prosedur medis.
“Selang itu digunakan untuk mempertahankan saluran antara ginjal dan kandung kemih. Setelah operasi, masih ada sisa darah atau kristal batu. Tanpa selang, justru bisa lebih menyakitkan,” tuturnya.
Menurutnya, durasi pemasangan selang bisa berkisar antara tiga bulan hingga satu tahun, tergantung kondisi pasien.
“Saat kontrol terakhir, belum ada indikasi untuk dilepas. Prosedur screening juga sudah dilakukan sesuai standar," tambahnya.
Terkait diagnosa HIV yang disebutkan oleh keluarga, dr. Any menegaskan bahwa pihak rumah sakit tetap memegang prinsip kerahasiaan medis.
"Kami tidak bisa menyampaikan hasil diagnosa, kami tetap memegang prinsip-prinsip confidential,” ujarnya.
Sementara itu, Yusro, putra Mistono, mengaku pihak keluarga tidak mendapat penjelasan yang cukup soal keberadaan selang pasca operasi maupun hasil diagnosa HIV.
Ia menyebut, vonis tersebut hanya disampaikan secara lisan tanpa bukti laboratorium yang bisa diakses keluarga.
"Bapak saya masuk RS Oktober lalu, operasi dilakukan, dan kontrol sesuai jadwal
Tapi sejak November kondisi beliau makin lemah, awal 2025 kami kembali ke RS dan diberitahu bahwa beliau divonis HIV. Kami tidak pernah menerima hasil lab tertulis,” ungkap Yusro.
Ia juga menyayangkan minimnya edukasi yang diberikan kepada keluarga.
"Kami tidak tahu kalau ada selang yang ditinggal. Kalau tahu, pasti kami tanya kapan harus diambil. Saat kontrol pun tidak diberi tahu,” tuturnya.
Ekonomi Batang Tumbuh 7,49 Persen, Pemkab Dorong Penguatan Stabilitas Daerah |
![]() |
---|
Investasi Rp205 M! Pabrik Sol Sepatu Tiongkok Resmi Beroperasi di Batang, Serap 1.150 Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Bupati Faiz Merespon Kasus Dugaan Malpraktik di RSUD Kalisari Batang: Kejadian Tahun Lalu |
![]() |
---|
"Saya Dijauhi" Kisah Mistono Korban Salah Vonis HIV, Kencing Berdarah Ternyata Ada Selang di Tubuh |
![]() |
---|
Penderitaan Mistono Karena Salah Divonis HIV RSUD Batang, Dijauhi Keluarga Tubuh Terus Melemah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.