Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

Pengembangan Kopi Bisa Dukung Wonosobo Jadi Sentra Agrobisnis

topografi Wonosobo yang unik mendukung pertumbuhan berbagai varietas kopi robusta dan arabika.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Vito
zoom-inlihat foto Pengembangan Kopi Bisa Dukung Wonosobo Jadi Sentra Agrobisnis
deptan.go.id
ILUSTRASI kopi arabika unggul

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo membidik pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan menuju target menjadi pusat agrobisnis di Jateng. 

Kepala Bidang Bina Program Dispaperkan Wonosobo Umar Soid menyampaikan, visi yang diproyeksikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 tahun ke depan itu difokuskan pada penguatan sektor hulu. 

“Kami lebih fokus penguatan sektor hulu, penyiapan sarana-prasarana pertanian dan budidaya nanti sampai pada penyimpanannya," katanya, Selasa (30/9).

Menurut dia, penguatan itu akan menjadi fondasi hilirisasi industri pertanian yang lebih terintegrasi. Dari berbagai komoditas pertanian, kopi menjadi yang paling menjanjikan. 

Selain potensi cita rasa, Umar menuturkan, topografi Wonosobo yang unik, dari 250-2.000 meter di atas permukaan laut mendukung pertumbuhan berbagai varietas kopi robusta dan arabika.

“Kalau menyebut salah satu mungkin yang kami identifikasi itu kopi ya. Kami punya varietas yang memang untuk dataran rendah dan juga untuk dataran tinggi,” ujarnya.

Sejak 2016, ia menyebut, produksi kopi Wonosobo meningkat seiring dengan dorongan penanaman di berbagai kecamatan. 

Tak hanya sebagai bahan baku kopi biji, Umar menyatakan, pemanfaatan ampas kopi juga diarahkan ke produk kecantikan, kesehatan, bahkan pariwisata berbasis kopi.

Dia menambahkan, Dispaperkan sadar bahwa visi agrobisnis tak akan tercapai tanpa keterlibatan generasi muda. Sehingga, pihaknya pun membentuk kebun belajar tani sebagai wahana edukasi bagi siswa, remaja, hingga mahasiswa.

“Sejak tahun ini kami membuka kebun belajar tani yang memang kami jadikan wahana bagi teman-teman muda,” bebernya.

Selain praktik dasar pertanian, Umar mengungkapkan, generasi muda juga diperkenalkan dengan alat mesin pertanian (alsintan) dan green house modern untuk mendukung pertanian presisi.

Dispaperkan juga mendorong munculnya unit usaha baru yang terhubung dengan industri hilir, mulai dari pengolahan pupuk organik, pembibitan, hingga packaging pasca panen.

"Semua diarahkan agar komoditas Wonosobo bisa masuk industri olahan. Kontinuitasnya, kualitasnya dan kuantitinya itu memang support terhadap upaya untuk melakukan hilirisasi," jelasnya.

"Kami mulai buka peluang-peluang munculnya unit-unit usaha di sektor hulu, misalnya pembibitan, pengolahan pupuk dan sebagainya," sambungnya.

Umar mengatakan, beberapa langkah konkret kini mulai dijalankan oleh Dispaperkan mulai dari meningkatkan akses petani ke sarana pertanian, seperti benih dan pupuk berkualitas.

Kemudian, mendorong penggunaan pupuk organik hasil olahan kelompok tani, edukasi dan pelatihan petani muda, hingga riset komoditas potensial untuk mendukung hilirisasi jangka panjang.

“Kita siapkan generasi muda petaninya. Kami mulai terus melakukan riset kira-kira untuk potensi pengembangan komoditas,” tuturnya. (Imah Masitoh)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved