Video CCTV Rumah Teguh Istiyanto Koordinator AMPB Pati Dibakar Orang Dini Hari

TRIBUNJATENG.COM - Rumah Teguh Istiyanto, koordinator Alinasi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) dibakar orang tak dikenal pada Jumat (3/10/2025) dini hari.

Aksi percobaan pembakaran itu terekam kamera CCTV sekitar.

Dalam video rekaman CCTV tersebut, aksi percobaan pembakaran dilakukan sekitar pukul 04.10 WIB.

Kondisi sekitar masih sepi karena masih dini hari.

Baca juga: Di Depan Pansus Hak Angket, Sudewo Sebut Sudah Sosialisasikan Kenaikan PBB

• Instagram Story Jadi Awal Perselingkuhan Ibu Persit dan Pratu RH, Istri Serka M Disetubuhi Junior

• Klarifikasi Dokter Jerry Adli Dilabrak Novi Istri Sah: Sudah Talak Agama, Ustadz Sarankan Poligami

Kedua pelaku datang mengengdarai sepeda motor sambil berboncengan.

Mereka lalu berhenti di depan rumah Teguh.

Setelaha melihat kondisi sekitar, mereka menyiramkan bahan bakar di teras rumah Teguh yang digunakan sebagai usaha toko kelontong.

Lalu menyulut api dan membuat api membesar.

Setelah itu, kedua pelaku kabur.

"Rekaman CCTV detik-detik rumah pentolan masyarakat Pati bersatu dibakar orang tak dikenal

Dua orang berboncengan menyiram rumah Teguh dengan cairan yang diduga bensin.

Selang beberapa saat, lelaki yang membonceng tersebut menyalakan api dan menyulut bensin tersebut. Api pun langsung berkobar. Kedua lelaki tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian.," tulis akun Instagram @andreli_48.

Api membakar tumpukan barang dagangan seperti sapu.

Api sempat membesar hingga menjilat atap rumah.

Bahkan api juga masuk ke dalam celah pintu besi.

Beruntung api tak membakar barang lain dan rumah Teguh.

Api pun berhasil dipadamkan.

Sebelumnya, Teguh juga dikeroyok sejumlah orang yang diduga pendukung Bupati Pati Sudewo.

Dirinya dipukuli saat hendak masuk ke Gedung DPRD Pati untuk mengawal jalannya sidang Pansus Hak Angket yang menghadirkan Bupati Sudewo sebagai saksi, Kamis pagi (2/10/2025).

Namun demikian, pihaknya masih akan membahas di internal Aliansi, apakah akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Baru kami pertimbangkan untuk proses hukum. Itu nanti saja. Yang penting itu adalah pelajaran bagi kita, seluruh rakyat Pati dan seluruh rakyat Indonesia. Di sistem demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal biasa. Wajar ada oposisi. Kebetulan kami oposisi pemerintahan Pak Sudewo. Harap dimaklumi, bagian dari demokrasi memang seperti itu,” jelas dia.

Teguh lalu menceritakan kronologi penganiayaan yang dia alami. Menurut dia, peristiwa bermula ketika dia hendak masuk ke Gedung DPRD Pati untuk mengawal sidang Pansus. 

Selama ini, dirinya memang selalu datang dalam agenda rapat Pansus.

“Saat itu gerbang utama (utara) ditutup, padahal biasanya kami masuk sana. Lalu, Pak Kapolresta, Pak Jaka, mengarahkan kami masuk lewat pintu selatan. Sayangnya di sana juga ditutup. Kami tidak bisa masuk,” jelas dia.

Di sisi lain, massa pendukung Bupati Sudewo yang menyadari kehadiran Teguh dan koordinator AMPB lainnya, yakni Supriyono alias Botok, sudah berteriak-teriak dan mengejar mere