Pesan Terakhir Praka Zaenal: Doain, Hari ini Saya Terjun yang Terakhir

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Kepergian Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim, anggota Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Marinir, meninggalkan duka yang teramat dalam bagi keluarganya.

Terlebih bagi Siti Badroh, ibunya. 

Siti Badroh tak kuasa menahan tangis saat ditemui di rumah duka.

Baca juga: Parasut Praka Zaenal Bermasalah saat Terjun di Atas Teluk Jakarta

Baca juga: Kisah Pilu Istri Praka Zaenal di Grobogan, Hamil 7 Bulan Saat Suami Gugur Sebagai Prajurit TNI

“Zaenal orangnya sederhana, ibadahnya rajin,” kata Siti Badroh sembari mengusap air mata, saat ditemui di kediamannya, Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Senin (6/10/2025).

“Dia juga tidak neka-neka,” lanjutnya. 

Siti mengenang percakapan terakhirnya dengan Praka Zaenal melalui telepon, pada Kamis (2/10/2025) pukul 07.00, beberapa jam sebelum insiden di Teluk Jakarta terjadi.

Saat itu, Zaenal mengabarkan bahwa dirinya akan melakukan aksi terjun payung di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto. 

“Doain ya, Emak, hari ini saya terjun yang terakhir, nanti dikunjungi Pak Presiden,” kenang Siti. 

Kalimat pamit itu menjadi komunikasi terakhir antara Zaenal dan ibunya.

“Ya Allah, anakku adalah prajurit terbaik."

"Terima dia di sisi-Mu,” ujar Siti dengan suara bergetar. 

Praka Mar Zaenal Mutaqim gugur saat latihan penerjunan dalam rangka persiapan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI.

Zaenal mengalami kecelakaan udara dalam latihan Rubber Duck Operations (RDO), pada Kamis (2/10/2025), saat melakukan proses pembukaan parasut dalam sesi Presidential Inspection di Perairan Teluk Jakarta. 

Meski parasut mengembang dan Zaenal mendarat di air, tim pengaman laut segera mengevakuasinya dengan ambulance sea rider ke posko kesehatan Kolinlamil.

Zaenal lalu dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani perawatan intensif. 

Saat itu, Zaenal masih dalam kondisi sadar. 

Zaenal dinyatakan meninggal pada Sabtu (4/10/2025) dini hari, setelah dua hari menjalani perawatan intensif.

Jenazahnya dimakamkan di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, pada Sabtu sore. 

Baca juga: Sosok Praka Zaenal Gugur Dalam Kecelakaan Terjun Payung HUT TNI, Prajurit Asal Grobogan

Baca juga: Duka Kecelakaan Presidential Inspection di Jakarta: Praka Zaenal Gugur, Istri Hamil 7 Bulan

Cita-cita

Muh Kasmijan, ayah Zaenal, mengungkapkan bahwa putra keduanya dari tiga bersaudara itu sejak kecil bercita-cita menjadi prajurit TNI.

“Keinginannya terwujud dan sejak 2016 diterima TNI AL."

"Dia pernah bertugas di Natuna, Papua, dan Jakarta,” kata Kasmijan.

Sebulan sebelum kecelakaan, Zaenal sempat pulang kampung untuk mempersiapkan acara tingkeban (mitoni), yaitu upacara adat Jawa untuk kehamilan tujuh bulan sang istri, Siti Mardhiyah.

“Tanggal 17 (Oktober) ini mau tujuh bulanan. Kelahiran anak pertama,” ujar Kasmijan. 

Zaenal juga menunjukkan perilaku berbeda saat pulang.

Dia sendiri yang memotong ayam untuk dimasak pindang, menu favoritnya. 

Kasmijan mengungkapkan, kabar kecelakaan udara tersebut pertama kali disampaikan oleh istri Zaenal kepada pihak keluarga.

“Istrinya yang menginfokan ke kami soal Zaenal. Istrinya kan di Jakarta,” ungkap Kasmijan. 

Sementara itu, Siti Mardhiyah, istri Zaenal, menceritakan bahwa dirinya sempat berbicara dengan sang suami yang terbaring di rumah sakit sebelum menjalani operasi.

“Mas Zaenal bilang, nanti habis operasi ingin aku yang merawat dia,” kata Siti sambil menangis. 

Siti kini berharap suaminya diberi penghargaan atas dedikasinya sebagai prajurit TNI.

“Saya harap suami saya jadi prajurit terbaik."

"Suami saya itu orang baik, tekun ibadah, dan rajin kerja,” imbuhnya. (Kompas.com)