Tribunjateng Hari ini
Santri Asal Kudus Juara Satu Musabaqah Qira’atil Kutub Tingkat Nasional
Santri dari Kudus menyabet juara satu dalam Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat nasional.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Santri dari Kudus menyabet juara satu dalam Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat nasional.
Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Namanya Muhammad Tsaqif Fadhil, santri Pondok Pesantren Tasywiqul Furqon, Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Baca juga: 40 Guru Kudus dan Demak Dilatih Coding
Di Sengkang, dalam kompetisi membaca kitab kuning yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag), tersebut Tsaqif juara satu kategori fikih dan ushul fikih wustho putra.
Pada kategori itu, Tsaqif mengungguli santri dari Yayasan Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta, Muhammad Atyan Abdul Manan, yang menjadi juara II.
Adapun juara III diraih oleh Ahmad Fauzan Sentoso dari Pesantren Tapak Sunan, Jakarta.
Juara yang diraih Tsaqif ini bukan hal yang didapat begitu saja.
Sebelumnya, dia mendapatkan bimbingan intensif dari pengasuh pesantren tempat dia menimba ilmu agama.
Hingga akhirnya dia harus berangkat ke Sengkang untuk mewakili Jawa Tengah dalam kompetisi membaca dan menjelaskan isi dalam kitab kuning.
Sebelum ke Sengkang, anak pasangan Sukamto dan Siti Mubasyaroh tersebut lebih dulu mengikuti seleksi tingkat provinsi secara daring.
Dalam seleksi ini diambil enam besar, termasuk Tsaqif, untuk diadu kemampuannya dalam membaca dan menjelaskan isi dalam kitab fikih Fath al-Qarib dan ushul fikih Waraqat di Pesantren Amsilati, Jepara.
Pada tahapan ini Tsaqif dinobatkan dewan juri sebagai yang terbaik.
Kemudian dia kembali diadu secara daring dengan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia dan diambil enam besar.
Hasilnya Tsaqif masih menjadi yang terbaik.
Enam terbaik tersebut akhirnya diberangkatkan ke As’adiyah Sengkang.
MQK tahun ini yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama berlangsung di Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Kompetisi tersebut berakhir, pada Senin (7/10/2025), ditutup oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Di Sengkang, Tsaqif tidak lagi membaca Fath al-Qarib dan Waraqat, melainkan membaca Syarah Mahalli.
Pada babak penyisihan dan final di Sengkang dalam kategori MQK fikih dan ushul fikih wustho putra, Tsaqif keluar sebagai juara.
“Sebelum ke Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, juga mendapatkan perhatian khusus dari Kemenag Kabupaten Kudus dan Kemenag Jawa Tengah. Alhamdulillah, akhirnya saya berhasil meraih juara I dalam MQK ini,” kata Tsaqif kepada Tribun Jateng, Rabu (8/10/2025).
“Saya berterima kasih kepada para pengasuh pondok, kepada guru-guru saya di MA NU TBS, Kemenag Kudus, Kemenag Jawa Tengah, dan terkhusus dukungan luar biasa dari orang tua,” sambungnya.
Selektif
Sementara itu, pengasuh Ponpes Tasywiqul Furqon Kajeksan, KH Ahmad Bahruddin, merasa bangga sekaligus terharu atas prestasi yang berhasil diraih santrinya dalam MQK Nasional di Sengkang.
Baginya, MQK ini sangat selektif dan kompetitornya adalah santri-santri dari pondok-pondok besar yang eksistensi pondok dan santrinya begitu terkenal.
“Adapun pondok kami masih seumur jagung,” kata Bahruddin.
“Kami hanya orang-orang yang berjuang untuk mensyiarkan ilmu semampu kami,” sambungnya.
Dia berharap, keberhasilan Tsaqif menjadi titik awal untuk membina dan membimbing para santri, yang tidak sekadar pandai mengaji, juga berprestasi dalam berbagai event.
“Prestasi ini tentu menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pondok dalam membimbing dan mendidik para santri,” tuturnya.
Lebih lanjut Bahruddin menuturkan, kesuksesan Tsaqif seakan menjadi penanda Kudus sebagai kota dengan tradisi santri yang mumpuni dalam bidang ilmu-ilmu salaf, khususnya bidang fikih dan ushul fikih.
“Dari Kudus lahir ulama-ulama kenamaan seperti KHR Asnawi, KHM Arwani Amin, dan KH Turaichan Adjhuri,” kata Bahruddin.
“Semoga Kudus akan melahirkan generasi-generasi santri yang memiliki kualitas keilmuan yang mumpuni, manfaat dan juga berkah,” imbuhnya. (Rifqi Gozali)
Baca juga: Ruang Kelas IV SDN 2 Bae Kudus Terancam Roboh, Rangka Atap Disangga Bambu
Polda Periksa 17 Saksi Kasus Ambruknya Pesantren Al Khoziny |
![]() |
---|
KPK Cecar Kakanwil Kemenag Jateng soal Pembagian Kuota Haji |
![]() |
---|
Pelajar di Klaten Langsung Mual dan Muntah Satu Jam setelah Santap MBG |
![]() |
---|
Polisi Periksa Enam Saksi terkait Pelajar di Sragen yang Meninggal Usai Ikut Latihan Silat |
![]() |
---|
Islah Pasca-Muktamar ke 10 di Jakarta, Taj Yasin Kejar Upaya PPP Kembali ke Senayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.