Berita Cilacap
Harga Pangan Naik, Inflasi Cilacap Tembus 2,81 Persen pada September 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan mencapai 0,34 persen, dengan inflasi year-to-date 1,77 persen
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Laju inflasi di Kabupaten Cilacap kembali menanjak pada September 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan mencapai 0,34 persen, dengan inflasi year-to-date 1,77 persen dan year-on-year menyentuh 2,81 persen.
Kenaikan ini membuat Indeks Harga Konsumen (IHK) naik ke angka 108,67, dari posisi 105,70 pada periode yang sama tahun lalu, menandakan adanya pergerakan harga cukup signifikan di pasar.
Kepala BPS Cilacap, Suswandi menjelaskan, lonjakan harga komoditas pangan utama menjadi faktor dominan pemicu inflasi bulan ini.
"Daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, beras, dan telur ayam ras tercatat sebagai penyumbang terbesar, disusul emas perhiasan yang juga mengalami kenaikan cukup tajam," katanya, Jumat (10/10/2025).
Suswandi menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama dengan kenaikan tahunan 4,84 persen.
Kemudian diikuti perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,94 persen, pendidikan 3,58 persen, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 2,08 persen.
"Kenaikan harga bahan pokok tersebut disebut masih dalam batas wajar, dipicu oleh pergantian musim dan distribusi pasokan pangan antar daerah yang belum stabil," kata Suswandi.
Selain pangan, kenaikan biaya pendidikan dan kebutuhan jasa pribadi juga memberi tekanan tambahan terhadap angka inflasi Cilacap.
Namun, tidak semua sektor mengalami kenaikan.
Suswandi menjelaskan, pihaknya mencatat sejumlah kelompok justru mengalami penurunan harga, di antaranya perlengkapan rumah tangga turun 0,65 persen, informasi dan komunikasi turun 0,66 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya turun 0,34 persen.
"Beberapa harga barang seperti telepon seluler, bensin, dan tarif kereta api juga mengalami penurunan, sehingga ikut membantu menahan laju inflasi agar tetap stabil," jelasnya.
Suswandi menyebut inflasi tahun ini naik dari 1,74 persen pada September 2024 menjadi 2,81 persen pada 2025, namun situasinya masih dianggap terkendali dan tidak mengkhawatirkan.
"Inflasi Cilacap masih dalam kondisi aman," kata Siswandi.
"Kami bersama TPID terus memantau harga kebutuhan pokok agar tetap stabil, terutama menjelang akhir tahun," lanjutnya.
Secara bulanan, inflasi September 2025 juga lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 0,06 persen, mencerminkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan penyesuaian harga di pasar lokal.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam berbelanja dan menyesuaikan pola konsumsi, sementara pemerintah daerah diharapkan memastikan pasokan pangan strategis seperti beras, ayam, dan cabai tetap aman guna menjaga kestabilan harga di Cilacap. (ray)
Dinas Kesehatan Cilacap Percepat Sertifikasi Keamanan Pangan 80 Dapur SPPG |
![]() |
---|
Polresta Cilacap Bongkar Jaringan Sabu Lewat Media Sosial |
![]() |
---|
Pemkab Cilacap Gelar Nobar Dukung Timnas Indonesia, Nanti Malam di Alun-alun |
![]() |
---|
Sembilan Jabatan Kepala Dinas di Cilacap Masih Kosong, Pemkab Buka Seleksi Terbuka 2025 |
![]() |
---|
Musim Hujan Datang Lebih Awal, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Cilacap dan Banyumas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.