Berita Cilacap
Musim Hujan Datang Lebih Awal, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Cilacap dan Banyumas
BMKG memperingatkan masyarakat Cilacap dan Banyumas untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring datangny
Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - BMKG memperingatkan masyarakat Cilacap dan Banyumas untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring datangnya musim hujan yang lebih cepat dari biasanya.
Musim hujan tahun ini diprakirakan datang lebih awal dengan curah hujan tinggi yang bisa memicu banjir, tanah longsor, dan genangan di wilayah rawan.
Ketua Tim Kerja Pelayanan Data dan Diseminasi Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, curah hujan pada Oktober 2025 diperkirakan mencapai 400 hingga lebih dari 500 milimeter.
Baca juga: Siap-siap Siang Ini, Pemeliharaan Jaringan Listrik 6 Jam di Jateng-Jogja, Batang Terlama
• Upah Minimum 2026 di Jateng Naik? Ini Daftar UMK Provinsi Jawa Tengah 6 Tahun Terakhir
• Bukan Hilda Bu Persit TNI, Ini Sosok Pemeran Wanita Video Berdurasi 5 Menit
"Angka itu termasuk kategori tinggi hingga sangat tinggi, sehingga risiko bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai sejak dini," ujar Teguh, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, awal musim hujan di Cilacap tahun ini datang satu hingga tiga dasarian lebih cepat dibandingkan kondisi normal.
Beberapa wilayah seperti bagian selatan, tenggara, dan pesisir tenggara Cilacap bahkan sudah diguyur hujan sejak pertengahan Agustus 2025.
Sedangkan kawasan timur laut dan barat laut baru akan mengalami hujan pada awal Oktober 2025.
"Dengan curah hujan yang tinggi dan awal musim yang maju, potensi hujan ekstrem disertai angin kencang dan petir bisa terjadi kapan saja," jelasnya.
Teguh menjelaskan, puncak musim hujan di Cilacap diperkirakan berlangsung antara November 2025 hingga Februari 2026 dengan intensitas normal hingga di atas normal.
Durasi musim hujan pun akan lebih panjang, berkisar 21 hingga 29 dasarian, terutama di wilayah selatan Cilacap.
Kondisi serupa juga akan dialami Kabupaten Banyumas yang diprediksi mengalami hujan hampir sepanjang tahun 2025.
Wilayah selatan dan barat daya Banyumas bahkan sudah lebih dulu memasuki musim hujan sejak Agustus hingga September 2025.
Teguh mengingatkan, curah hujan tinggi di masa peralihan ini bisa memperbesar risiko banjir bandang di daerah aliran sungai dan longsor di kawasan perbukitan.
Masyarakat diimbau memeriksa dan membersihkan saluran air agar tidak tersumbat serta memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.
"Jangan lakukan aktivitas di area perbukitan saat hujan deras karena bisa berbahaya," tegas Teguh.
Pihaknya juga meminta masyarakat rutin memantau perkembangan informasi cuaca dari kanal resmi agar dapat melakukan langkah mitigasi lebih cepat.
"Kami terus memperbarui data prakiraan cuaca agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi potensi bencana," tambahnya. (ray)
Angka Kemiskinan di Cilacap Turun, Pemkab Fokus Tiga Strategi Utama |
![]() |
---|
Cilacap Cuma Tersisa 1 Desa Wisata Aktif, 19 Lainnya Dinilai Ulang Tahun Ini |
![]() |
---|
Kisah Jumawan Relawan Nagaraja Cilacap Jaga Laut Selatan: Selamatkan 7.000 Telur Penyu |
![]() |
---|
Kobra 2 Meter Melingkar di Kandang Ayam Bikin Panik Warga Nusawungu Cilacap, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Rumah Rusak Parah di Cilacap Utara Disulap Jadi Layak Huni, Sekda: Bukan Hanya Formalitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.