Berita Purbalingga
"Tarif Pelajar Rp1.000, Kami Rp5.000" Angkot Purbalingga Menjerit Kalah Saing dengan BRT
Lesunya jumlah penumpang angkutan kota (angkot) di Kabupaten Purbalingga membuat para sopir mengeluh karena kalah saing dengan .
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: raka f pujangga
Sebelumnya, Pengurus OSAKA Purbalingga, Siswahyudi mengeluhkan keberadaan BRT dengan tarif yang lebih murah dibandingkan angkot.
“Persaingan antar moda transportasi sudah biasa, tapi perbedaan tarifnya tidak seimbang. Khususnya untuk penumpang pelajar dan buruh,” ujarnya.
Saat ini, tarif BRT untuk pelajar dan buruh Rp1.000.
Sementara tarif angkot berkisar Rp4.000–Rp5.000.
Baca juga: Polisi Pengendara KLX Tewas Tabrakan dengan Truk, Berawal Hindari Angkot
“Jelas tidak seimbang. Kalau dulu BRT Rp4.000, kita Rp5.000 masih aman, masih banyak yang naik angkot. Tapi setelah tarif berubah, pelajar dan buruh sepi. Padahal dulu buruh itu laris banget,” katanya.
Siswayudi menyebut pihaknya sudah melakukan negosiasi terkait perbedaan tarif dengan dinas terkait dan Organda. Mereka masih menunggu hasil negosiasi tersebut.
“Harapan kami tarif BRT bisa kembali ke awal. Untuk masuk pasar, kami juga mau, tapi harapannya tetap sama jangan ada biaya tambahan,” pungkasnya. (*)
Job Fair Purbalingga 2025 Bakal di Hadir di Bulan November, Targetkan 5.000 Lowongan Pekerjaan |
![]() |
---|
Purbalingga Bukan Lagi 5 Daerah Termiskin di Jateng, Sekarang Bertengger di Posisi Ini |
![]() |
---|
Promosi Lewat Whatsapp, Pemuda 21 Tahun Nekat Jualan Obat Terlarang di Rumah Kos |
![]() |
---|
Terkendala Lahan, Dua Pasar di Purbalingga Belum Tersentuh Revitalisasi |
![]() |
---|
Dinsos Purbalingga Imbau Masyarakat Tidak Kucilkan ODGJ, Ajak Lapor Jika Ada Indikasi Gangguan Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.