Kostum Megah, Cahaya Gemerlap, dan Kemeriahan di Palagan Night Carnival 2025 Ambarawa

Di kepalanya bertengger hiasan bulu-bulu putih yang elegan, sementara di beberapa bagian gaunnya tergambar lambang Candi Gedongsongo, ikon wisata Semarang yang terkenal.

“Ini kostum Baru Klinting, untuk hiasan kepala ini karya teman-teman ekonomi kreatif dari Bandungan.

Semua hasil karya lokal,” kata Wiwin di tengah parade.

Wiwin mengatakan bahwa PNC tak sekadar ajang pamer kostum, namun juga wadah untuk menggali potensi sumber daya manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut dia, penyelenggaraan di malam hari memiliki manfaat ganda, yakni selain memberi nuansa berbeda, event malam bisa meningkatkan okupansi penginapan. 

“Setelah menikmati karnaval malam ini, wisatawan bisa lanjut berkunjung ke destinasi lain esok harinya,” kata Wiwin.

Setibanya di Monumen Palagan Ambarawa, peserta kemudian menampilkan atraksi dan berpose di panggung utama. 

Sorak sorai penonton menggema setiap kali kostum megah melintas di bawah sinar lampu. Para juri menilai kreativitas, orisinalitas, dan kesesuaian tema, sementara warga tak henti mengabadikan momen dengan ponsel mereka.

Dukungan dan Harapan untuk Ekonomi Kreatif

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Semarang, Rudibdo, PNC bisa dimanfaatkan sebagai momentum memperkuat citra pariwisata daerah.

“Palagan Night Carnival memperkuat citra Kabupaten Semarang sebagai destinasi wisata yang atraktif dan berdaya tarik tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata dia.

Rudibdo juga berharap agar event serupa terus digelar setiap tahun.

Semakin banyak kegiatan pariwisata, lanjut dia, semakin besar peluang meningkatnya kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. “Dampaknya tentu positif bagi kesejahteraan masyarakat. 

Kami ingin ekonomi kreatif menjadi andalan kemajuan daerah,” pungkas dia. (*)