Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Inggrid Karisma Berkostum Putri Ular Jadi Pembeda Saat Palagan Night Carnival Ambarawa Jateng

sesosok perempuan mungil bernama Inggrid Karismawat Di antara gemerlap warna dan cahaya malam di jalanan Ambarawa, Kabupaten Semarang

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Reza Gustav
BERKOSTUM PUTRI ULAR - Inggrid Karismawati berjalan mengenakan kostum bertema ratu ular dan menjadi pembeda dengan peserta lain dalam Palagan Night Carnival 2025 di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Sabtu (11/10/2025) malam. Ajang itu menampilkan parade kostum kreatif yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Di antara gemerlap warna dan cahaya malam di jalanan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (11/10/2025), sesosok perempuan mungil bernama Inggrid Karismawati berjalan perlahan.

Di tengah lautan peserta berkostum megah berhiaskan sayap raksasa, bulu warna-warni, dan ornamen berkilau, kehadirannya justru menciptakan kontras yang memukau.

Bukan karena dia paling terang, melainkan karena ia justru tampil paling gelap.

Baca juga: Kostum Megah, Cahaya Gemerlap, dan Kemeriahan di Palagan Night Carnival 2025 Ambarawa

Warna hitam dan merah mendominasi penampilan dia malam itu. 

Wajahnya dirias dengan sentuhan kehitaman di sekitar mata, menambah kesan misterius tanpa menghapus aura anggunnya. 

Di atas kepalanya, berjejer aksesori berbentuk ular-ular kecil berwarna hitam yang tampak hidup di antara rambutnya, mirip sosok mitologi Medusa. 

Tubuhnya dibalut rok pendek hitam bergambar naga merah, berpadu dengan jubah panjang yang menjuntai di belakang, dihiasi gambar serupa.

Di tangannya, siswi SMKN 1 Pringapus tersebut menggenggam tongkat hitam berhias ular melingkar di ujungnya. 

Seekor replika ular di pundaknya melengkapi ilusi seolah-olah bahwa dia penguasa dari dunia fantasi.

“Ini kostum konsepnya ratu ular. 

Saya baru pertama kali ikut carnival, jadi mau mencoba saja,” kata Inggrid di tengah parade.

Dia mengaku tak memiliki keinginan tertentu untuk berkostum menjadi putri ular.

Menurut dia, hal itu merupakan ide dari kakak kelasnya di sekolah dan ternyata cocok dengan seleranya.

“Yang buat kakak kelas, saya menurut saja dan suka sama modelnya. 

Persiapannya lumayan lama, tapi sekarang sudah siap jalan,” imbuh Inggrid.

Keanggunan dan keunikan kostumnya menjadi satu di antara yang paling mencuri perhatian dalam Palagan Night Carnival (PNC) 2025, yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang pada Sabtu malam (11/10/2025).

Dari halaman Museum Kereta Api Ambarawa, puluhan peserta mulai berparade menuju Monumen Palagan Ambarawa.

Sepanjang rute sejauh dua kilometer di Jalan Pemuda, Kelurahan Panjang, warga tumpah ruah di tepi jalan, bertepuk tangan, bersorak, dan memotret setiap kostum yang lewat.

Sebagian tampil sebagai burung mitologis bersayap besar, ada pula yang menyerupai singa raksasa dengan mata merah menyala.

Langkah Inggrid dengan balutan kostum gelapnya memiliki aura tersendiri sehingga menjadi pembeda.

Palagan Night Carnival 2025 ini mengusung tema “Flora, Fauna, dan Recycle Use”, mendorong peserta menampilkan karya dari bahan daur ulang. 

Fantasi dan lingkungan berpadu dalam parade yang bukan sekadar tontonan, melainkan juga bentuk ekspresi dan edukasi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, bahkan turut serta mengenakan kostum khas bertema Batik Baru Klinting dengan ornamen Candi Gedongsongo di beberapa bagiannya.


“Semua hasil karya lokal. PNC ini bukan hanya ajang pamer kostum, tapi wadah menggali potensi SDM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wiwin di sela acara.

Dia menambahkan, penyelenggaraan malam hari memberikan nuansa berbeda sekaligus mendukung sektor wisata lokal.

“Setelah menikmati karnaval, wisatawan bisa menginap dan melanjutkan kunjungan ke destinasi lain esok harinya,” imbuh Wiwin.

Setibanya di Monumen Palagan, para peserta menampilkan atraksi dan berpose di bawah sinar lampu sorot. 

Setiap kostum yang lewat disambut sorak sorai penonton, tak terkecuali saat Inggrid melangkah ke panggung.


Kostumnya yang tampak sederhana namun kuat dalam karakter menjadikannya ikon berbeda, seolah membuktikan bahwa keindahan tak selalu harus berkilau.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj Sekda Kabupaten Semarang, Rudibdo, disebutkan bahwa PNC menjadi momentum memperkuat citra pariwisata daerah.


“Palagan Night Carnival memperkuat citra Kabupaten Semarang sebagai destinasi wisata atraktif, berdaya tarik tinggi, dan kreatif,” kata Rudibdo. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved