Program MBG di Wonosobo Dihentikan Sementara Karena Anggaran Belum Cair

"Anak-anak semangat. Mereka punya cara masing-masing untuk menikmati, ada yang bilang menunya enak dan variatif," ujar Shely.

Setiap hari Sabtu, para siswa pun biasanya menerima paket berisi buah, telur, susu, dan roti. Namun karena Sabtu merupakan hari libur, paket tersebut dirapel dan dibagikan pada hari Jumat.

Selama pelaksanaan program, Shely mengaku tidak pernah menemui masalah serius. Meski demikian, pernah ada keluhan dari siswa mengenai sayur yang basi. Namun, hal tersebut langsung ditindaklanjuti.

"Mungkin karena sayur panas langsung ditutup jadinya pas sudah sampai ke siswa agak kaya basi gitu, jadi kita hentikan sayurnya saja yang tidak dimakan," jelasnya.

Sekolah secara aktif melakukan pengecekan sebelum makanan dibagikan dan selalu mengomunikasikan pembagian melalui grup komunikasi sekolah.

Hal menarik lainnya, menurut Shely, adalah antusiasme siswa yang kadang menuliskan permintaan menu tambahan, seperti sambal, di secarik kertas yang diletakkan di nampan makanan.

"Iya itu inisiatif pribadi siswa yang menunjukkan antusiasme mereka terhadap makanan. Dan ternyata besoknya direspon SPPG memberikan menu yang diinginkan tadi," lanjutnya.

Jika ada siswa yang tidak hadir, makanan tidak dibuang. Pihak sekolah memilih membagikannya kepada siswa lain yang masih menginginkannya.

Distribusi makanan biasanya tiba di sekolah sekitar pukul 10.30 WIB dan dibagikan pada pukul 11.30 WIB saat jam istirahat.

Pihak SMAN 1 Mojotengah berharap program ini dapat segera kembali berjalan normal, mengingat besarnya manfaat yang dirasakan oleh siswa. (ima)