Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari ini

Siswa Keracunan MBG Buat Orangtua dan Sekolah di Banyumas Trauma

Anak Setiani yang masih duduk di kelas 1 SD sempat mengalami sakit selama satu minggu hingga tidak masuk sekolah.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Vito
Tribunjateng/Permata Putra Sejati
Ilustrasi - siswa SDN4 Kranji Purwokerto saat memakan menu dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (19/8/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kasus dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Karanglewas Kidul masih menyisakan kekhawatiran bagi sejumlah sekolah dan orangtua siswa. 

Satu di antaranya dialami orangtua siswa SDN Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Setiani (35), yang anaknya menderita gejala cukup parah setelah mengonsumsi makanan dari program MBG

Menurut dia, anaknya yang masih duduk di kelas 1 SD sempat mengalami sakit selama satu minggu hingga tidak masuk sekolah.

"Kulitnya mengelupas, keluar bintik-bintik seperti biduran, bahkan ada yang bernanah. Setelah 3 hari pecah, bekasnya jadi hitam," katanya, kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (14/10).

Ia menyebut, gejala itu muncul tepat setelah anaknya makan makanan dari program MBG. Padahal sebelumnya, anaknya tidak pernah mengalami alergi atau gangguan kesehatan serupa.

"Kalau kata dokter, katanya alergi. Tapi saya yakin karena makan itu (MBG). Setelah makan itu langsung sakit," jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Setiani mengaku tidak keberatan program MBG di sekolah anaknya dihentikan. "Kalau tidak ada MBG tidak apa-apa, yang penting anak-anak sehat," tukasnya.

Sementara, Kepala SDN Pangebatan, Riyadi mengonfirmasi, pihaknya sudah menghentikan sementara pelaksanaan MBG di sekolah tersebut.

"Program kami hentikan, karena dari dinas juga menghentikan. Kalau nanti akan dilanjutkan, kami masih menunggu petunjuk dari Dinas Kesehatan," ucapnya.

Dia menambahkan, pihak sekolah juga belum mengetahui apakah nanti dapur penyedia makanan akan tetap dari SPPG Karanglewas Kidul atau diganti dengan yang lain. "Kami menunggu rekomendasi dari pihak yang lebih kompeten," tambahnya.

Riyadi menegaskan, pihak sekolah akan bersikap lebih selektif apabila program MBG dilanjutkan. "Kalau memang diteruskan, harus benar-benar hati-hati dan selektif. Kami juga akan pelajari isi MoU agar sekolah tidak dirugikan," tandasnya.

Ia berujar, keputusan melanjutkan atau tidak program MBG juga akan mempertimbangkan pendapat dari orangtua siswa.

"Kami akan minta pertimbangan dari wali murid, karena mereka yang menerima manfaatnya, jadi keputusan sebaiknya berdasarkan kesepakatan bersama," tuturnya.

Saat ini, Riyadi menyatakan, seluruh siswa sudah pulih dan tidak ada lagi yang sakit. Namun, pihaknya tetap waspada agar kejadian serupa tidak terulang.

"Sudah 3 minggu kami tidak menerima MBG. Waktu awal kasus muncul, saya langsung menginisiasi untuk menghentikan dulu. Kami tidak ingin ambil risiko," tegasnya.

Meski kini kondisi seluruh siswa sudah pulih, pihak sekolah dan wali murid masih menyimpan rasa trauma. Riyadi mengungkapkan, respons siswa terhadap penghentian MBG juga relatif tenang.

"Anak-anak tidak mencari atau menanyakan program itu lagi. Mereka bilang, ada atau tidak ada MBG, tidak apa-apa. Mungkin karena masih teringat kejadian waktu itu," paparnya.

Ia berharap kejadian keracunan massal itu menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar pengawasan mutu makanan MBG diperketat sebelum program kembali dilanjutkan.

"Kami tidak berharap kejadian itu terulang. Harus ada standar kebersihan yang benar-benar dipastikan aman sebelum dikonsumsi anak-anak," terangnya. 

Riyadi menuturkan, SDN Pangebatan memiliki 341 siswa, sekaligus menjadi yang terbanyak di Kecamatan Karanglewas dengan total 13 kelas. Program MBG di sekolah itu baru berjalan 2 minggu sebelum kasus keracunan terjadi.

"Sejak kejadian itu, pihak sekolah dan orangtua sepakat harus ada antisipasi lebih ketat," ujarnya. (Permata Putra Sejati)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved