Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PON Bela Diri 2025

Suara Hilang Alasan Graciana Tati Gagal Rebut Emas di PON Bela Diri 2025 Cabor Kempo

Graciana Tati Oematan gagal merebut medali emas pada ajang PON Bela Diri 2025 di GOR Djarum Arena Kaliputu, Kudus, Selasa (21/10/2025).

TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA
PERLIHATKAN MEDALI - Atlet Kempo Jawa Tengah, Graciana Tati Oematan memperlihatkan tiga medali (1 perak, 2 perunggu) dari keikutsertaannya membela Jawa Tengah pada PON Bela Diri 2025 Kudus, Selasa (21/10/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Atlet Shorinji kempo Jawa Tengah, Graciana Tati Oematan gagal merebut medali emas pada ajang PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Arena Kaliputu, Kudus, Selasa (21/10/2025).

Di ajang kali ini, dia tampil di nomor Kyu Kenshi Campuran, Randori Perorangan Kelas 55 Kg Putri serta Embu Berpasangan Kyu Putri.

Graciana sebetulnya digadang mampu menyumbang emas di ajang kali ini berbekal pengalamannya meraih emas pada ajang nasional tahun lalu, PON XXI Aceh-Sumut.

Baca juga: Kempo Jateng dapat pelajaran berharga di PON Bela Diri 2025 Kudus

Ketika itu, dia tampil di nomor randori kelas 50-55 Kg, berhasil mengalahkan wakil asal NTT, Aurelia Belmo di partai final.

Medali emas ini cukup prestisius bagi tim Kempo Jawa Tengah yang sebenarnya datang ke PON kali ini sebagai cabor non unggulan.

Salah satu nomor yang mendekati medali emas yakni di nomor Embu Berpasangan Kyu Kenshi Campuran bersama Gilang Ramadhan Alfayed.

Sayangnya, mereka harus puas dengan medali perak, setelah kalah tipis dari pasangan DKI Jakarta, M Habil Abbrar A dan Rahyatul Qolbiah.

Selain perak di nomor embu campuran, Graciana juga sukses mempersembahkan dua medali perunggu, masing-masing dari Randori Perorangan Kelas 55 Kg Putri serta Embu Berpasangan Kyu Putri bersama Agata Ermi Kapitan.

Ditemui seusai menerima medali, Graciana mengaku pertandingan hari ini sangat menguras tenaga. Dia harus turun di tiga nomor sekaligus, yang membuat fisiknya terkuras habis, bahkan suara juga ikut habis.

“Pertandingan hari ini benar-benar melelahkan. Saya turun di tiga nomor."

"Saat final yang terakhir, suara saya habis, tidak bisa berteriak, padahal dalam kempo harus ada teriakan,” ujarnya.

Kehilangan suara, lanjutnya, membuat performanya tidak maksimal. Selisih nilai dengan DKI pun sangat tipis, hanya satu poin — DKI memperoleh 267, sementara Jawa Tengah 266.

Baca juga: Tim Sambo Jateng Lampaui Target di PON Bela Diri Kudus Berkat Jurus Combat Rahasia

“Saya tetap bersyukur, mungkin ini yang terbaik dari Tuhan untuk saya,” ucap mahasiswi semester 7 STIE Darmaputera Semarang tersebut.

Hari ini, Graciana memulai laga dengan dua pertandingan pertama yang berbuah perunggu, sebelum akhirnya tampil di partai final embu campuran.

Namun jadwal pertandingan yang berdekatan membuatnya kelelahan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved